by : sahabatbaik
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), (QS : An Nisa 34)
Sesuai dengan fitrah dan selaras dengan
karekter manusia, lelaki lebih pantas untuk menjadi qowwam secara fisik dan
mental, pada umumnya kaum lelaki dapat menyeimbangkan antara emosi dan rasio
dalam memandang sebuah persoalan.
Lantas bagaimana menjadi Qowwam yang baik dan
bertanggung jawab terhadap orang yang dipimpinnya yaitu keluarga, Wabil khusus
seorang istri. Muhammad SAW merupakan contoh teladan yang baik dalam
kepemimpinan rumah tangga.
Dalam buku yang saya baca dengan judul
Muhammad SAW The Super Leader Super Manager karangan Dr Muhammad Syafii
Antonio, M.E.c, beliau menguraikan dalam salah sebuah sub babnya mengenai
contoh keharmonisan keluarga Rasulullah SAW. Bagaimana suri tauladan beliau dalam membangun
kemesraan kehidupan rumah tangga kepada istrinya.
Suami
Teladan
a. Suami
Membukakan Pintu Kendaraan atau Rumah Untuk Istrinya.
Bukanlah sebuah aib atau kemunduran tetapi
merupakan akhlaq yang mulia ketika seorang suami membukakan pintu untuk
istrinya yang hendak keluar atau masuk, baik itu pintu mobil maupun pintu
rumah.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan,
“Bahwasannya Nabi SAW duduk di sisi unta beliau. Kemudian beliau meletakkan lututnya, lalu
istri beliau Shafiyyah meletakkan kakinya diatas lutut Nabi SAW hingga ia naik
keatas unta.
Sibukkah kita akan hal yang kelihatannya
sepele nih?. Padahal seperti yang kita baca dalam siroh bagaimana sibuk Nabi
SAW memimpin dakwah kala itu tetapi tidak melupakan hal seperti ini.
b. Mencium
Istri Sebelum Pergi Dan dan datang dari bepergian.
Dalam sebuah Hadist Shahih yang diriwayatkan
oleh Abdul Razzaq, Ibnu Majah,Al Thabrani dan Al Daruqutni, Aisyah berkata
“Rasulullah SAW menciumku, kemudian beliau pergi (ke masjid untuk) shalat tanpa
memperbaharui Wudhu.”
Sangat indah ketika suami akan beranjak dari
rumah memberikan ciuman kepada istri ataupun sebaliknya istri memberikan ciuman
kepada suami (farewell kiss). Begitupun ketika suami kembali dari bekerja atau
bepergian (welcoming kiss).
c. Makan Sepiring Berdua.
Hal ini bukan hanya budaya indonesia tapi
memang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dengan istrinya. Sebagaimana yang dikisahkan Aisyah dimana beliau menempelkan mulutnya persis
ditempat bekas Aisyah meminum. (Shahih Muslim no 300).
d.
Berlemah-lembut dan Menemani Istri yang Sakit
(Shahih Al Bukhari no 4750 dan Shahih Muslim
2770).
e.
Bersendau-Gurau dan Membangun Keakraban
(Hadist Hasan diriwayatkan oleh Al Bazzar dan
Ibnu Abi Dunya).
f. Tetap
Romantis dan Akrab dengan Istri yang sedang Haid.
(Shahih Bukhari no 7945).
g. Mandi
Bersama
(Shahih Muslim no 485).
h. Mengajak
Istri makan di Luar Sambil Refreshing.
(Shahih Muslim no 2037)
i. Saling
Membersihkan Setelah Berhubungan
(Ibnu Qudamah, Al-Mugni 7/228).
j. Bersandar
di atas Dada Istri dan Tidur diatas Pahanya
Aisyah berkata “Bahwasannya Nabi SAW membaca
Al Qur’an (Mengulang hapalan) dan kepala beliau di pangkuanku sedang aku dalam
keadaan haid.” (Shahih Bukhari no 7945).
(Shahih Bukhari no 2444).
k. Suami
Istri Berpelukan disaat Tidur
(Hadist Tsabit , Shahih Bukhari bab Al Adab
Al-Mufrad no 120).
l. Mengajak
Istri Ketika Berpergian Keluar Kota
(Shahih Bukhari no 5211 dan Shahih Muslim no
2445).
m. Suami
Menyuap Istrinya.
Shahih Bukhari no 56,2742, dan 4409 dan
Shahih Muslim no 1628).
n. Mencium
Istri dari Waktu ke Waktu
(Hadist Shahih diriwayatkan oleh Ishaq bin
Rawaih, dilam Musnadnya (2/172))
(An-Nasai di dalam Al-Sunan Al-kubro 2/204
dan Ahmad (/101 dan 162 dan 213)
o. Suami
Mengantar Istri ketika Keluar
(Shahih Al-Bukhari no 2035 dan Shahih Muslim
no 2175).
P. Suami
Istri Berjalan-jalan di Malam hari
(Shahih Al-Bukhari no 5211 dan Shaih Musli no
2445).
q. Istri
Menyisir Rambut Suami
(Shahih Al-Bukhari no 296 dan 229).
r. Istri Menabur Parfum ke Badan Suaminya
(Shahih Al-Bukhari no 1539 dan Shahih Muslim
no 1189).
s. Ungkapan
Cinta dan Panggilan Sayang Setiap Hari
Seringkali Rasulullah SAW memanjakan Aisyah
sengan ucapan “Wahai Humaira” atau “ Wahai Aisy” sebagai ungkapan kemanjaan dan
kesayangan. Alangkah baiknya sang suami
memanggil istri dengan nama terbaik yang disuakainya. Bisa juga dengan
panggilan sayang seperti, honey,yayang,my
queen, my darling,dear atau sapaan khusus hanya suami-istri saja yang tahu.
(Shahih Al-Bukhari no 3768 dan 6201 dan
Shahih Muslim no 2447)
t. Meletakkan Pipi diatas Pipi
(Shahih Bukhari no 950 dan Shahih Muslim no
892 Al Nasai di dalam Al-Kubro (5/309) dan At-Tirmizi 3691, Dan lihat
riwayat-riwayatnya dalam Fathul Bari 92/443-444)
u. Suami Istri Membiasakan Olahraga
( Hadist Shahih, diriwayatkan oleh Al-Nasa’I
didalam Al-Sunan Al-Kubro(5/304) dan berada dalam kurung adalah darinya. Dan
lihat mushanaf Ibnu Abi Syaibah (1/531)).
v. memberikan Kesenangan kepada Istri
(Isnad shahih, diriwayatkan oleh Ahmad
93/449) dan Al-Thabrani di dalam Al-Kabir (7/185)).
w. Memperhatikan Perasaan Istri
(Shahaih Al-Bukhari no 47493).
Rasulullah SAW merupakan teladan dalam
memimpin keluarganya, beliau sangat mencintai anak-anaknya dan juga suami yang
baik buat istri-istrinya. Hal ini merupakan pelajaran buat ummatnya bagaimana
memimpin keluarga.
Wallahu a’lam bishawwab
Kartika Wanasari, 2 November 2011
nice . . .
BalasHapusTambahan :
BalasHapus1. Saling terbuka (tidak ada rahasia).
2. Managament keuangan yg open.
Memang berat untuk memulai suatu yg baru,tapi kalau kita biasakan insya Allah berhasil.
Kalau yang ditulis sesuai dengan Hadist Nabi, kalau yang antum tambahin pak ito itu tergantung orangnya, sama situasi dan kondisi
BalasHapus