Minggu, 30 Desember 2012

Muara Kehidupan Manusia



Sumber gambar :http://www.republika.co.id

By: SahabatBaik

Tanpa terasa hari hari yang telah  dilalui mengantarkan kita pada penghujung tahun masehi.  Sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang menutup akhir  tahun  dengan hal-hal yang pada hakekatnya hanya sebuah kesia-sian. Mereka menganggap akhir tahun yang telah mereka lalui adalah pertanda usia mereka menjadi panjangnya jalan kehidupan dunia yang mereka lalui  dan terus berlanjut ditahun yang akan datang.


Padahal  Manusia yang menapaki jalan kehidupan dunia, dia sendiri  tidak akan mengetahui akhir dari jalan kehidupannya.  Manusia hanya bisa meraba raba dan mengikuti  panduan dari jalan kehidupan yang telah diberikan oleh sang pencipta. Jadi jalan kehidupan adalah sebuah misteri yang harus di lalui oleh setiap orang.


Muara dari jalan kehidupan dunia itu adalah sebuah kematian yang pasti  menghampiri setiap makhluk Allah SWT.  “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (QS.Ali Imron:185). Kematian itu sendiri adalah sebuah proses pembersihan  dan penyucian jiwa manusia dari berbagai dosa-dosa yang dilakukan selama menapaki jalan kehidupan. 

Rabu, 12 Desember 2012

Warga RW 032 Kartika Wanasari Cibitung Sambut Pesta Demokrasi Pemilihan Ketua RW.




By: Sahabatbaik
Acara belum lagi dimulai namun warga Perumahan Kartika Wansari RW 032 begitu antusias mendatangi TPS  yang berada di eks Kantor Pemasaran yang kini menjadi Kantor sekertariat RW 032. Besarnya animo masyarakat ini diluar dugaan panitia.

Minggu pagi  (02/12) warga RW 032 menggelar pesta demokrasi memilih calon ketua RW  untuk periode 2012-2015. Dalam pemilihan itu ada dua pasang calon ketua RW  yaitu Bapak Yosef dan Bapak H. Tjepi T Sunondo,SH yang merupakan petahana atau incumbent ,  masing masing diberi kesempatan oleh panitia untuk menyampaikan Visi dan Misinya sebelum acara dimulai.

Minggu, 09 Desember 2012

(Cerpen) Pilihan Di Antara Dua Jalan.



By: Sahabatbaik

Aaaahh….”  sambil memeras rambut, suara orasi salah seorang pengurus serikat pekerja itu sudah tidakku  hiraukan lagi bahkan nyaris tidak terdengar yang ada dalam pikiranku saat ini  adalah bagaimana menyelesaikan dua masalah yang kuhadapi. Serasa sesak dada bila mengingat dua pilihan yang cukup berat ini. Belum lagi mendengar pembicaraan teman-teman yang justru semakin menyudutkan diriku, padahal aku  ingin mendapatkan solusi dari masalah yang kuhadapi. Sementara waktu semakin mendesak aku  untuk segera mengambil keputusan.

Kawan seperjuangannya diserikat pekerja, Mansur teman berbagi cerita saat ini, bukan memberikan jalan keluar dari dua pilihan yang kuhadapi malah mendesak aku untuk berpihak kepadanya dalam melanjutkan perjuangannya diserikat pekerja.

 “Bung Harun apakah kau akan tinggal diam membiarkan serikat pekerja ini didominasi oleh Tono dan membawanya kepada kearah yang tidak jelas”.
“Siapa lagi yang akan menggantikan Aku memegang pucuk pimpinan serikat pekerja ini,karena saya tak mungkin untuk menjabat untuk periode yang ketiga?”.
”Apakah kau tidak sadar organisasi kita saat ini sarat dengan kepentingan pragmatis,orang-orang yang mencari keuntungan dari organisasi ini, orang yang tidak peduli dengan buruh dan pro kepada pemilik perusahaan ini”?.
Kata-kata mansur yang selalu terngiang-ngiang  di telinga  menambah beban berat pikiranku.