Kamis, 18 Agustus 2016

Menumbuhkan Minat Baca dan Menulis



Keren nih status pak walikota Ridwan Kamil di Facebook, intinya anak kudu baca buku fiksi atau buku non pelajaran, yang arahnya agar menumbuhkan budaya literasi anak indonesia sementara budaya literasi atau membaca dan tulis anak indonesia jeblok ke rengking 64 dan 65 dari dari hasil survey literasi dunia.

Padahal ditengah ketatnya kurikulum sekolah,anak didik sampai tidak boleh membaca buku selain buku pelajaran. Bahkan buku novel yang layak untuk dibaca anak aja sampai disita, hadeuuh. Pantas aja indonesia terpuruk jangankan minat menulis minat baca aja gak di sokong oleh guru dan sekolah.

Saya paling suka ketika SD kalau libur sekolah dapat PR mengarang cerita tentang liburan,kemana aja liburan ngapain aja liburan. Semua ditulis dan diceritain. Kemudian hasil tulisan itu dibaca didepan kelas. Wuuihh bangga banget walaupun liburnya cuma keragunan.

Tapi sekarang alih alih menikmati liburan justru anak dibebani seabrek PR, seolah olah liburan itu sekolah pindah kerumah, jangankan anak babenye aje pusing.

Semoga aja nih, idenya kang ridwan kamil di ikuti oleh kepala daerah lain. Minimal sekolah dan guru memberi kesempatan pada anak didiknya membaca dan berliterasi. Sediakan mereka perpustakaan yang isi buku sastra,cerita dan fiksi.

"Ajarkan sastra pada anak-anakmu, agar anak yang pengecut jadi pemberani." Kata Khalifah Umar ibn Khattab memberi nasehat.

Kemudian juga Aisyah r.a. juga menjelaskan secara lebih spesifik, "Ajari anak-anak puisi sejak dini."
Puisi loh, cikgu bukan bukan rumus kimia atau dalil pytagoras yang menguras otak.

Wallahu A'lam
By : sahabatbaik

Rabu, 17 Agustus 2016

Takbir dan Kemerdekaan



Dulu para pejuang kita selain meneriakkan kata merdeka juga meneriakkan kalimat takbir, "Allah Akbar" sebagai penyemangat perjuangan bahwa belanda penjajah walaupun dengan persenjataan canggih sesuai jamannya, tapi tetap kecil dan Allah yang maha besar sebagai penolong perjuangan.

Coba kita lihat para pahlawan kita, pangeran Diponegoro,KH Noer Ali, Sudirman dan bung tomo yang sangat jelas mengobarkan semangat perjuangan kepada arek arek suroboyo dengan teriakan takbir melalui corong radio.

Jadi jangan lupakan Allah dalam kemerdekaan ini. Jangan lupakan Allah dalam mensyukuri kemerdekaan.

#Salammerdeka,ALLAH AKBAR.

Note :
Seharusnya selain ada lomba balap karung, makan krupuk, tarik tambang,dll. Ada juga lomba takbir dengan penuh semangat, ALLAH AKBAR.......

Kartika,17 Agustus 2016

Jumat, 08 Juli 2016

Sungkeman



Sungkeman adalah tradisi orang indonesia sebagai wujud pengabdian dan bakti pada orang yang lebih tua dengan meminta maaf dan mengakui segala kesalahannya, dan orang yang lebih tua memaafkan kesalahannya.

Sungkeman memang bukan tradisi islam namun saling memaafkan dan memuliakan orang tua adalah ajaran islam yang harus kita jalankan. Bermaafan memang tak harus menunggu hari lebaran namun momentum sungkeman lebaran adalah satu ikatan dari tradisi dalam memuliakan orang tua oleh sang anak.

Mereka rela berjam jam, bermacet macetan dijalan raya, jalan tol mengejar momentum itu. Hanya mereka yang merasakan betapa pentingnya momentum itu. Empati sang anak tak bisa dipisahkan oleh sekedar macet dijalan.

Orang tua akan haru dan mencucurkan air mata menerima simpuh dari sang anak. Kalimat orang tua kepada dan sebaliknya anak kepada orang tua bukanlah sebuah kalimat basa basi sekedar minal aidin walfaidin, tetapi bahasa yang diperhalus dan setiap kata katanya akan menyentuh kalbu sehingga wajar akan ada hujan air mata dari keduanya.

Terlebih satu diantara orang tua kita sudah tak ada, rasanya akan menyakitkan mereka bila kita tak datang hanya tuk sekedar bersungkeman meminta maaf.

Mereka akan menangis ada buah hatinya yang bertahun tahun dibesarkan tak datang. Mata mereka akan berkaca kaca mengingat sang anak yang ditunggunya belum tiba. Hati mereka akan ada yang terganjal menunggu kabar sang anak yang tak kunjung jua.

Mereka akan bersabar dan lebih dulu memaafkan sang anak walaupun dia belum tiba, namun akan bahagia bila kita hadir dihadapannya.

Cukuplah malin kundang itu hanya jadi mitos dan yang melegenda. Janganlah kita menjadikan malin kundang menjadi sebuah kenyataan hanya kita melupakan dan tak mau menemuinya.

Temuilah mereka bersimpuhlah padanya, mintalah maaf padanya,mintalah ridha kepadanya.

"Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi)

By : @sahabatbaik

Jumat, 01 Juli 2016

Sang Bapak dan Kentongan Bambu




"Tong.....tong.....tong.....trotong..tong.....tong...tong."

Suara pukulan kentongan yang terbuat dari bambu berbunyi menggema seantereo kampung, bahkan nyaris amplitudo suara dari kentongan yang berada dilembah kecil itu sepertinya sampai ke kaki gunung haruman di tengah malam yang sunyi pukul setengah tiga dini hari.

Kemudian berlanjut dengan suara bariton, dengan intonasi khas menggunakan bahasa sunda, melalui speaker musholla.

"gugah...gugah...,bapak..bapak,ibu ibu..geura garugah. Hayu sholat tahajud....,"

kalau di bulan ramadhan ada ucapan tambahan dikhususkan kepada ibu ibu, agar segera masak untuk persiapan sahur.

Suara rutin itu sudah terbiasa terdengar ditelinga penduduk kampung. Ketika suara itu tidak mengudara para warga kampung sudah memahami karena dua hal.

Lelaki tua yang membangunkan penduduk melalui kentongan dan speaker itu, bisa jadi dia sedang pergi kejakarta mengunjungi anak dan cucunya atau dia sedang sakit. Kabar ini biasa menyebar dari mulut kemulut ketika para penduduk saling bertemu dipersawahan atau di kebun.

Bila mendapatkan kabar sakit maka warga kampung silih berganti menjenguk lelaki tua itu.

Lelaki tua yang menghabiskan waktu pensiun dari pekerjaannya sebagai abdi negara, kini menghabiskan waktu tuanya dengan menjadi seorang petani dan menjadi seorang pengurus masjid.

Masjid kampung yang sebelumnya tidak terurus,bangunannya mulai rusak,managemen masjid amburadul dikelolanya secara amanah, sehingga masjid kampung menjadi makmur dengan renovasi bangunan yang bagus hingga menjadi kepercayaan para donatur dan kebanggaan warga kampung.

Suatu ketika sang bapak tujuh anak ini, menangis tak henti henti ketika dia sadar telah berada depan Kabah, melaksanakan umroh atas biaya urunan anak anaknya. Sesuatu yang dulu hanya dilihat gambarnya saja sebagai hiasan dinding dan hanya menontonnya televisi, kini bisa beritikaf di masjidil haram tanpa diberi tahu akan berangkat umroh. Sebuah kejutan yang terduga dari para anaknya.

Ramadhan setahun yang lalu 1436 H sang bapak yang usia melebih rasulullah, 70 tahun terbaring lemah ditempat tidurnya, menyakit tua semakin menggerogotinya.

Saat sakit masih terus teringat akan tugasnya membangunkan warga untuk qiamullail. Kadang menyuruh seorang anak yang mengurusnya, kadang juga sang istri untuk menggantikan memukul kentongan.

Tepat malam malam ganjil dibulan ramadhan malam yang diperkirakan turunnya lailatul qadhar, dalam sakitnya sang bapak, masih melaksanakan kewajiban sholat dipembaringannya, berdzikir bahkan masih membaca tadarusan qur an rutinnya.

Saat istirahat tidur, sesekali dia terbangun menanyakan jam kepada istri yang setia mendampingi dan juga kepada anaknya, sepertinya dia ingin memastikan apakah sudah jam tiga dini hari,sepertinya dia ingin melakukan kebiasaannya, sholat qiamullail dan mengajak serta membangunkan warga kampung untuk turut melaksanakan qiamulail.

Tepat jam tiga, sang anak yang menunggu bapaknya terjaga, tersadar sang bapak tidak lagi menanyakan jam. Tampak dia tertidur lelap,sesuatu yang tidak biasa.

Ketika istrinya membangunkannya, ternyata sang bapak telah lebih dulu dibangunkan dan ajak menghadap Rabbnya oleh Malaikat Izrail.

"Innalillahi Wa Innailahi Rojiun"

"Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
masuklah ke dalam surga-Ku".


Malam itu 27 Ramadhan 1436 seperti biasa aku tak ingin melawati malam lailatul qadhar, itikaf ku ikuti walaupun tidak full berdiam diri dimasjid sepanjang hari karena pagi hingga sore harus bekerja mencari nafkah. Sementara libur idul fitri tinggal dua hari. Namun itu tak menyurutkan ku mengejar kemuliaan malam seribu bulan.

Untuk kekhusuan itikaf sengaja handphone aku nonaktiflan.
Malam itu itikaf kuhabiskan dengan berdzikir dengan membaca Al Quran sehingga aku terlelap ketiduran.

Saat pukul tiga lewat dini hari saat para peserta itikaf bersiap siap melaksanakan qiamullail, aku terjaga ketika seorang teman membangunkanku, sementara Al quran yang kubaca telah menutup wajahku.

"Akhi bangun, ada telpon dari istri antum, ditelepon ana karena ditelpon antum gak masuk -masuk" kata temanku.

"Ya telponnya ana non aktifkan, ada apa ya,...?, mana telponnya.."

Lalu kuraih telpon itu, terdengar suara yang tercekat dari istriku yang mengabarkan bahwa bapakku telah wafat, kabar itu baru saja disampaikan oleh keluargaku dari garut.

Seketika aku limbung, dengan tangis dan air mata yang berderai. Teman teman yang menyaksikanku mereka bertanya ada apa denganku. Ku beritahu bahwa bapakku telah wafat.

Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu.

Mengenang satu tahun wafatnya ayahanda kami, Oman bin Sukatma, 27 Ramadhan 1436 H.

By : @sahabatbaik

Masjid Ramah anak



Itikaf di Masjid Miftahul Jannah Villa Mutiara Cibitung, masjid yang ramah anak, sehingga anak anak betah gak pulang kerumah dan setiap hari ikut mabit.

DKM nya pun gak pernah galak sama anak anak dan merekapun bebas bermain dimasjid. Sesuatu yang langka saat sekarang ada anak betah bermain dimasjid.

Kelak ini akan membawa kenangan tersendiri buat sianak ketika mereka dewasa.

Banyak sebagian DKM masjid yang merasa alergi dengan keberadaan anak anak dimasjid, bahkan ada petugas khusus untuk memarahi anak anak.

Ingat pesan Pesan Sultan Muhammad Al Fatih (Penakluk Constantinople):

.... " Jika suatu saat masa kelak kamu TIDAK lagi mendengar bunyi bising dan gelak tertawa anak-anak riang di antara shaf-shaf Shalat di masjid-masjid, maka sesungguhnya takutlah kalian akan kejatuhan Generasi muda kalian di masa itu " ...

Saudara/i ku ...
Silahkan perhatikan Masjid di kawasan kalian, Sunyi atau masih ramaikah dengan celoteh dan canda khas anak-anak atau sudah terasing dari masjid dengan khusuk di depan TV Game dan Gadget.

Jangan Pernah larang anak-anak untuk pergi ke Masjid dengan alasan ribut dan mengganggu " Kekhusyuan" shalat.

Karena ketika hilang suara-suara kecil mereka yg khas di Masjid-masjid kita...

Itulah Tanda Keruntuhan dan Jatuhnya Generasi Mendatang..

By : @sahabatbaik

Jumat, 24 Juni 2016

The Story Of Tarmizi, Bujangan ora danta. Sekarang Episode duanya, Janji nikah setengah hati



The Story Of Tarmizi, Bujangan ora danta.

Episode ke 1,
Udah Berapa Kali Ramadhan Belum Nikah Juga

Sekarang Episode duanya
Janji nikah setengah hati

Tarmizi langsung rebahan dikamarnye. Kali ini kemakan juga sama becandaan nurfai, baru nyadar umurnye bentar lagi kepala tiga.

Dia langsung teringat enyaknye yang udah setahun meninggal akibat sakit kanker, sementara babenya udah lebih duluan meninggal sewaktu tarmizi kelas satu STM.

Tarmizi menerawang kelangit langit kamar dengan mata yg berkaca kaca inget enyaknye sewaktu masih sakit dulu.

"Zi, jadi kapan elo mau kawin, enyak sedih kalau enyak udah gak ade lo belum nikah juga," kata enyanye tarmizi yang tiduran dibale bale karena sakit.

Sebenernye tarmizi udah bosen ditanya itu terus,tapi lantaran die sayang sama enyak, die berusaha bae baein aja.

"Ude nyak, gak usaha banyak pikiran yang penting nyanya sehat dulu, nanti kalau nyanya udah sehat bakal tahu sendiri calonnye ," kate tarmizi dengan hati miris dan sedih.

Satu sisi dia pengen ngebahagian enyak, tapi satu sisi rasa egois itu untuk bertahan jadi jomblo masih kuat.

"Yang bener zi," kate enyanya tarmizi sambil berlinang air mata bahagia denger jawaban anaknya.

"Almarhum babe pasti seneng banget kalau elo udah mau nikah, nanti kalau enya udeh nyusul babe lo, nyak kasih tahu deh."

Ngedenger omongan seperti itu, tamizi langsung duduk dilantai samping bale bale sambil nangis sesegukan dan megangin tangan enyanye.

"Enya, jangan ngomong gitu dong, Insya Allah enyak bisa sembuh bisa nyaksiin tarmizi nikah,biarin babe tenang dialam sana,nyak," jawab tarmizi dengan hati yang terkoyak koyak sedih.

Tarmizi merasa seperti sebuah firasat kalau enyaknye bakal nyusul babenye meninggal. Penyakit kanker enyaknye kate dokter udah gak bisa di obatin lagi dan umurnya diperkirakan gak akan lama lagi,makanya dia berusaha menyenangkan semua keinginan enyaknye.

Dan akhirnya firasat itu terjawab, tiga hari kemudian selesai sholat subuh, tarmizi yang baru pulang dari masjid habis sholat subuh, ngelihat enyanye lagi dzikir sambil tiduran ba'da sholat subuh, cuman yang aneh biasanye habis dzikir terus baca qur'an, tapi dari tadi sampai tarmizi mau mandi untuk persiapan kerja enggak kedengeran suara bacaan qur'an nyanyanye.

Tarmizi penasaran masuk kamar terus lihat enyaknya seperti tidur pules sambil megangin tasbeh. Terus dia pegang tangannye, aneh kok berasa dingin semu kayak gak ade darahnya.

"Nyak,...nyak..," panggil tarmizi sambil gerakin tangannye, tapi aneh semua tubuh ikut bergoyang terus, die penasaran tangannya coba deketin hidung enyanye yang ternyata gak berasa hembusan napas, tarmizi makin cemas lalu die deket kuping kedada enyanye yang masih ketutupan mukena putih.

"Enyaaaaaaaaakkkkkk........................," meledaklah tangis tarmizi dipagi buta itu setelah die pastiin gak ada lagi napas dan detak jantung enyanye.

Suara tarmizi sampai kedengeran sama tetangga yang laen. Tetangganye pada datang terus pada nanya apa yang terjadi, tarmizi yang lemes cuma bisa jawab enyaknye udah gak ada, setelah itu die gak sadarin diri.

Dan ketika die siuman, langsung dirangkul sama engkong ali, sambil nahan tangis kong ali bilang, "sabar ye..tong..., ikhlasin aje enyak lo...., masih ade gue yang nemenin lo, tong...,"

Sesabar sabarnye tarmizi gak kuat juga die nahan tangisan, tapi die masih sadar kalau orang muslim gak boleh meraung raung nangis kalau ada kematian, itu nasehat gurunye, ustadz barna sobarna. Akhirnye die coba bisa sesegukan dipelukan engkongnye.

..........

Mukanya tarmizi basah semua sama air mata yg terus mengalir, mengingat kejadian setahun yang lalu. Ada rasa menyesal die belum bisa menuhin keinginan enyaknye,lantaran egoisnye die.

Ade perasaan yang timbul dari hatinya "Gue kudu nikah tahun ini juga" untuk mengobati rasa kecewa dan sedih di hatinye.

Bentar lagi ramadhan terus lebaran orang orang disekitar tarmizi masih belum bosen setiap ketemu mereka, uwa,encang,encing juga ponakan apalagi kong ali pasti pade nanyain, "Kapan lo mau kawin,zi...," tarmizi kalau udah ditanya gitu kalau die gak bisa jawab ujung ujungnye di pura pura budeg aje.

"Terus gue mau nikah ame siapa ya....," bisik kegalauan hatinye.

"Ah, jodoh mah rahasia Allah, pokoknye gue kudu nikah tahun ini juga..," tarmizi berusaha menenangkan hatinya.

Lalu dia segera mengambil Al quran, die inget belum khatam satu juz untuk laporan ODOJ (One Day One Juz) besok,padahal die udah ngantuk.

Tapi tetep die lanjutin bacaan Al quran yang udah nyampe juz 15, itung itung sebagai dzikir untuk menenangkan hati dan pikirannya.

Ade lanjutannye sodare sodare

Ikutin aje kisahnye di blog ini

The Story Of Tarmizi, Bujangan Ora Danta. Udah Berapa Kali Ramadhan Belum Nikah Juga



Ditengah keremangan malam nampak tiga orang lelaki dewasa berjalan dari arah langgar sambil ngobrol...

"Bener juga ya, kate ustadz sobarna, bulan romadhon pengajian jangan diliburin justru dibanyakin," Ucap tarmizi membuka percakapan.

"Aneh emang mau romadhon ada penutupan pengajian, padahal pindahin aje jamnye," nurfai nimpalin omongannye tarmizi.

"Iye juga, sih,romadhon emang kudu dibanyakin ibadah dan cari ilmu, ntar kite usul deh ame cang hasan ketua dkm biar ada pengajian bada shubuh," Abdul rojak yang paling tua diantara mereka ikut juga nambahin obralannya.

"Zie, fai kite mampir dulu yuk, ngopi diwarung mpok nunung, masih buka kayaknye tuh, lampunye masih terang," kata bang rojak sambil nunjuk kearah warung.

"Ayok....," jawab tarmizi dan nurfai kompak.

"Assalamualaikum....,mpok," salam mereka kompak.

"Eh, abang abang, abis pulang ngaji, ye."

"Iye, mpok, nasi uduk masih ade mpok, kok dagangan kelihatannye udeh bersih nih," tanya tamizi.

"Ya, zi, nasi uduknye udah abis, tuh tinggal gorengan doang, ade bakwan, tahu ame pisang, ape mau ngopi sekalian,"

"Ye, udeh bikin kopinye tiga mpok," rojak yang jawab.

Mpok nunung langsung kedalam rumah gak lama keluar lagi sambil bawa kopi.

Malam itu mpok nunung yang dagang kelihatan wajahnya kurang cerah, hal ini ngundang penasaran bang rojak yang masih ke itung sodarenye mpok nunung.

"Mpok, dari tadi aye liatin jualan wajahnye kurang ceria,kenape mpok," tanya rojak.

"Gak ape ape jak, cuma cape doang kali,"

"Oh, begitu, kalau cape mah pre aje dulu dagangnya,biar istirahat, mau romadhon bang mukmin pulang kali mpok," kate rojak.

"Gak tahu,jak. Ini udah mau puasa ame lebaran yang ketiga, gak ada kabar dia mau pulang apa enggak," curhatnye mpok nunung.

Nurfai yang lagi asik ngopi, tiba tiba orang tukang iseng ini ikut angkat bicara tanpa ngertiin perasaan mpok nunung yang lagi sedih.

"Wah, kayak bang toyyib dong, tiga kali lebaran gak pulang,"

"Lha, entu mah mendingan fai, tempat kite ada yang udah berapa kali lebaran masih belum nikah nikah juga, ha...ha...ha..," rojak nimpalin omongannye nurfai karena gak tega sodarenye, mpok nunung lagi sedih dibecandain ame nurfai.

"Lho, kok jadi ane, yang kebawa bawa," kate tarmizi yang dari tadi makan gorengan ganti ganti ntar bakwan ntar pisang., roman romannye dia laper.

"Ha...ha...ha.., Semur ikan betok dibawa dari cililin, Umur tarmizi mentok gak kawin kawin," nurfai mulai kumat ngebully temennye tarmizi.

Nurfai yang baru setengah tahun nikah merasa senang udah bebas merdeka dari jomblo. Sekarang dia merasa senang ngebully tarmizi.

"Udeh, yu bang rojak keburu malem nih kite,kelihatannye mpok nunung juga mau tutup warungnye," kate tarmizi yang agak kesel dibully nurfai.

"Ya, ayuk, biar ane yang bayar semuanya mpok," jawab bang rojak.

Setelah urusan selesai mereka langsung pulang kerumah masing masing.

Jumat, 20 Mei 2016

Kebangkitan Nasional Milik Siapa...?



Mengapa kebangkitan nasional dinisbatkan kepada perkumpulan Boedi Oetomo, 20 Mei 1908. Padahal yang pernah kali menyerukan dan memasyarakatkan istilah nasionalisme adalah central sjarikat islam, dalam congres centraal sjarikat islam pertama dibandung,17 -24 Juni 1916.

Istilah Indonesia pun sebagai rasa nasionalisme dipopulerkan oleh seorang aktivis Partai Sjarikat Islam Indonesia, Dr. Soekiman Wirjosandjojo, dan Partai Islam Indonesia dan juga Partai Masyumi.

Dr. Soekiman Wirjosandjojo merubah istilah Indische Vereniging menjadi perhimpoenan indonesia, 1925 di Belanda. Hanya karena dia aktivis islam pelopor nasionalisme tidak tercata dalam sejarah.

Syarikat Islamlah yang mempelopori menuntut Indonesia Merdeka tercatat dalam Zelf bestuur, 1816. Namun yang tercatat dalam sejarah adalah soekarno yang mempopulerkan dalam sidang pengadilan kolonial Belanda,1929.

Ironisnya Boedi Oetomo yang tanggal berdirinya 20 Mei 1908 dinyatakan sebagai hari kebangkitan nasional adalah organisasi yang menolak pelaksanaan cita cita persatuan Indonesia. Organisasi ini lebih cendrung mempertahankan sektranisme dengan mempertahankan djawanisme. Akhir Dr Soetomo sendiri yang membubarkan organisasi ini karena tidak sesuai dengan tuntutan jaman yang menginginkan persatuan Indonesia dan Indonesia merdeka.

Tercatat dalam landasan wawasan Boedi Oetomo sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang dianut oleh mayoritas pribumi, dalam medianya Djawi Hisworo, Boedi Oetomo menghina Rasulullah SAW.

Umat Islam Indonesia adalah rakyat yang berlapang dada. Walaupun menghina rasulnya umat Islam sebagai mayoritas tetap mentaati keputusan Kabinet Hatta, 1948 yang menetapkan 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional hingga saat ini.

Jadi kebangkitan nasional itu milik siapa..?,
Apa yang terjadi setelah 108 tahun dari berdirinya Boedi Oetomo...?
Apa yang dirasakan oleh umat Islam Indonesia saat ini....?
Berpihak kepada siapa nasionalisme itu saat ini...?

Wallahu A'lam
By: Sahabatbaik

Kamis, 19 Mei 2016

Perjalanan Terakhir Kemasjid Pak Suparman



Kini tak adalagi "Honda beat putih" yang mengajakku untuk jalan bareng kemasjid

untuk sholat berjamaah. Sikembar Rasyid dan Rasyad anakku kini tak lagi bisa rebutan

untuk boncengan didepan motor itu.

Kumandang azan subuh kau jawab dengan hembusan napas terakhirmu. Kamis 19 Mei

2016.

Perjalanan terakhir masjid itu dihantar oleh banyak orang. Dan kini kau ada dibarisan

terdepan dalam pembaringan keranda.

Semoga langkah langkahmu menuju masjid untuk istiqomah sholat berjamaah menjadi

pemberat timbangan amalmu di yaumil hisab,aamin...

Si Kembar Rasyid yang masih cadel berbicara padaku.

"Abi kalo olang sakit doainnya cepat sembuh,gitu ya, bi." "Ya,sayang," jawabku.

"Kalo yang udah meninggal doanya, semoga masuk surga," timpalnya lagi.

"Aamin, iya betul sayang," jawabku

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْن

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ

الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ

الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia,

muliakanlah tempatnya, luaskan dan lapangkanlah tempat masuknya, basuhlah dia

dengan air dan es serta embun, bersihkanlah dia dari berbagai dosa dan kesalahan

sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Gantikanlah baginya

rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik, istri yang

lebih baik, masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari adzab kubur dan

adzab neraka

Ya Rabb, semoga temanku, tetanggaku Pak Suparman Engkau terima segala kebaikan

dan Amal ibadahnya, Aamin....

Wallahu 'alam

Sahabatbaik

Jumat, 13 Mei 2016

The Story Of Tarmizi. Bujangan Ora Danta



"Menikah, Amir Solihat dengan Hasnah Hasanah, Minggu, 01 Mei 2016....."

Demikian undangan yang dibaca ame Tarmizi pemuda asli bekasi yang rada intelek lantaran lulusan teknik mesin Universitas Negri Jakarta, gak salah emang kalau dia hobinye ngoprek mobil kombi kuno alias jadul, seperti yang sekarang dia lakuin.

Apalagi yang kurang dari die kalau banda mah, kerja di perusahaan otomotif jepang, tapi gak tahu kenape sampai sekarang masih demen sendiri aje alias bujangan atawa jomblo.

Gadis yang nikah itu, dulu die taksir dan udah dikasih sinyal sama tuh gadis tapi gak tahu kenape gak direspon sama tarmizi. Padahal die berharap sekali kalau tarmizi serius gak kudu pake pacaran, cukup taaruf terus dateng ke rumah babenya nglamar, die siap pasrahin jiwa raga dan cintanye ame tarmizi pemuda sholeh doyan ngaji dan selalu rajin ikut majlis dzikir.

Sayang seribu sayang, kasihan juga itu gadis yang selalu pake jilbab kuning dan menjaga auratnye, kecewa sama tarmizi yang gak serius dengan cintanye. Akhirnye die pindah ke kerawang membawa luka hati dari tarmizi.Tapi Alhamdulillah sekarang gadis itu udah nemuin pelabuhan cintanye.

Undangan yang die dapat cuma dibaca sambil senyam senyum entah senyum gembira atau senyum getir, tarmizi selalu bisa ngumpetin perasaan jadi kelihatannye die enjoy-enjoy aje. Kawannye udah pade nikah.

Rasanya udah banyak yang ceramahin die untuk segera nikah. Salah satunye Kang Barna sobarna seorang ustadz yang asli dari garut ampe bebusa nasehatin die.

"Eh zi, kata nabi orang nikah itu berarti dia udah melaksanakan setengah agamanya, "nisfu din", nah ente kagak setengah acan, masih anteng aja sendirian," kata kang barna nasehatin tarmizi

"Islam itu enggak ngajarin kita suruh jomblo, tapi kudu ikut sunnah nabi, yaitu nikah,zi...!" Kang barna masih keukeuh nyeramahin tarmizi lantaran kasihan temen temen udah pada punya buntut die ekor aje kagak ada.

Dasar tarmizi, yang dinasehatin cuma enteng aje jawabnye "ora danta,kang ustadz", biasa sambil senyam senyum kayak gak punya dosa.

Jangan tanya deh temennye di Whatsapp ampe kehabisan kata kata ngebully die, jawaban die cuma pendek "ora danta pisan", entah apenye yang gak jelas.

Entah ape yang ada dipikiran, tarmizi. Cuma dia sama Allah yang tahu.

"Zi......tarmizi..., Astagfirullah, istigfar
..... ziiii..,masya Allah ngapain elu ngelapin mobil rongsong entu sembari merem merem begituuuu...," teriak kong ali yang tiba tiba muncul.

Tarmizi yang lagi duduk sambil ngelapin mobil kombi kaget hampir jatuh, "Aduh....., Jiah ela, si engkong ngagetin orang bae."

"Lo kayaknye lagi menghayal ye, mobil begitu lo elus elus sampe merem melek," kate kong ali kesel liat cucu kayak gitu.

"Makenya zi, lo buru buru nikah sono, jangan ngurusin mobil rongsong aje,"

Dibilangin begitu sama engkongnye, tarmizi cukup jawab dengan enteng, "ora danta,kong."

"Dasar lo, bocah dibilangin engkong jawab begitu melulu, cewe kagak danta, mobil rongsok begitu kelihatan, eegghh....," kong ali gemes pengen mukul tuh si tarmizi pake tongkatnye.

Ngeliat gelagat kayak gitu, tarmizi buru buru nutupin palanye pake ember yang udeh dibuang aernye, sambil teriak teriak, "ampun kong....., ampun.....!"

Tarmizi ngumpetin palanye pake ember takut digetok kebiasaan die masih kecil begitu kalau dimarahin engkongnye. Die juga masih ngumpetin hati dan perasaannye yang masih belum mau nikah.

Kayak pelem yang lagi ngetren sekarang, AADC, Ade Ape Dengan Cinte Tarmizi.

By : sahabatbaik

Kamis, 12 Mei 2016

Kecelakaan Jalanan Pagi Hari



Pagi ini kembali saya melihat kecelakaan kecil kendaraan bermotor anak sekolah, sama seperti dua hari yang lalu. Kecelakaan kecil karena tidak ada luka parah ataupun darah yang menetes. Namun bukan mustahil karena keteledoran dalam berkendara bisa menjadi kecelakaan besar yang berakibat fatal, nauzibillah..!.

Kalau saya perhatikan anak anak sekolah yang membawa motor mereka belum terdidik dengan baik bagaimana cara mengendarai motor berdasarkan safety riding.

Seringkali mereka memacu kendaraan secara serampangan. Pelajar putri seringkali berusaha menyalip kendaraaan dari sisi kanan yang sangat membahayakan. Ketika di persimpangan mereka berbelok tanpa lampu sein. Mereka berbelok tidak melihat kanan dan kiri langsung tancap gas.

Jelas hal ini sangat membahayakan bukan hanya buat dirinya tapi orang lain. Nampak sekali mereka tidak paham akan ilmu safety riding.

Dalam safety riding ada yang namanya dangerous potensial/potensi bahaya yang biasa ada di persimpangan. Ada yang namanya blinkspot suatu sudut pandang yang tidak terlihat oleh pandangan mata maupun oleh kaca spion dan banyak lagi ilmu safety riding.

Yang lebih jelas terlihat lagi adalah banyak diantara mereka tidak menggunakan helm sebagai standar keamanan safety riding yang paling dasar. Ya, memang helm tidak menyamin 100%, tapi ini adalah sebuah ikhtiar untuk menjaga keselamatan.

Bisa jadi mungkin beralasan cuma dekat, tidak terbiasa dan sebagainya. Padahal yang namanya kecelakan itu tejadi bukan karena jauh atau dekat, karena itu kita wajib berikhtiar dengan menggunakan helm.

Alangkah baiknya dari orang tua ataupun pihak sekolah berinisiatif untuk memberikan pendidikan berkendaran yang baik atau safety riding. Pihak sekolah bisa bekerja sama dengan produsen kendaraan bermotor. Pihak produsen atau pabrikan kendaraan bermotorpun memiliki program pertanggungjawaban konsumen salah satunya adalah memberikan safety riding/tata cara berkendaraan yang baik dan benar.

Bahkan pihak sekolah juga bisa bekerja sama dengan komunitas atau club sepeda motor yang resmi dibawah naungan produsen sepeda motor. Banyak jalan untuk itu tinggal kemauan dari para orang tua murid dan pihak sekolah.

Alangkah ruginya orang tua yang sudah berinvestasi dengan menyekolahkan anaknya harus berakhir tragis karena kecelakaan motor. Alangkah ruginya pihak sekolah dan guru yang sudah berusaha mendidik dan mentransfer ilmu terbaiknya akhir harus berakhir sia sia karena sang murid menjadi korban jalan.

Semoga catatan kecil ini bisa menyadarkan kita semua untuk selalu berhati hati di jalan.


Wallahu a'lam
By : sahabatbaik

Minggu, 08 Mei 2016

Perayaan Kelulusan Yang Mencekam

Ilustrasi konvoi kelulusan UN di Madiun (Foto : soloraya.com)


Baru tadi siang jalanan kota garut macet karena konvoi motor para pelajar kota garut yang merayakan kelulusan SMA/SMK dengan pakaian dan rambut bahkan ironis ada sebagian pelajar wanita yang berjilbab penuh warna warni cat pilox.

Para pengemudi mobil pribadi dan angkot berusaha saling menghindar karena mereka khawatir akan berujung kepada tawuran yang jamak terjadi ketika ada pertemuan antar pelajar dijalan.

Suara raung serine polisi saling berkejaran dengan deru knalpot para pelajar itu, polisi berusaha menghalau arus konvoi agar tidak terjadi pertemuan antar pelajar itu.

Saya dan para penumpang diangkot juga ikut tegang ketika berpapasan dengan konvoi mereka. Sayapun tidak berani mengabadikan foto mereka.

Dibelahan lain tempat ini,  ada sebagian pelajar yang berusaha merayakan kelulusan yang saya katakan lebih modern dan beradab.

Mereka membagikan makan kepada kepada orang disekitar sekolah utamanya orang orang kecil, tukang becak, pedagang kaki lima,dan lain lain.

Sekiranya hal ini bisa diambil pelajaran untuk semua pemda di kota dan kabupaten diseluruh indonesia wabil khusus kota garut yg saya cintai.

Jargon rezim di negeri ada revolusi mental dan ini harus dibuktikan. Seharusnya merubah dari mental yang buruk menjadi mental baik, bukan sebaliknya.

Pemuda,pelajar Mereka adalah para generasi penerus bangsa yang akan mewarnai masa depan bangsa ini.

Wallahu a'lam

Sensasi Es Goyobod Garut....ehmmm, Nikmat



Momen pulang kampung saat liburan baik libur lebaran maupun libur nasional bagi saya dan mungkin orang orang yang mudik adalah salah satu kerinduan akan suasana kampung halaman.

Kerinduan itu bukan hanya suasana saja mungkin juga kepada orang tua,saudara,sanak kerabat,teman sekolah,bahkan kuliner,dan lain lain. Semua hal yang manusiawi bagi mereka yang merasakan kejenuhan diperantauan.

Ingat akan masakan sang bunda, ingat akan jajanan khas daerah yang mungkin sulit ditemui diperantauan. Kalau kepada kepada manusia bisa via alat komunikasi tapi untuk kuliner tak mungkin hanya dikirim gambarnya saja,pasti kita ingin mencicipinya.

Es Goyobod adalah salah satu jajan yang banyak ditemui dikota garut. Didaerah lain di bekasi mau di jakarta rasanya sulit menemukan penjual es goyobod itu. Saya juga tidak tahu apakah es goyobod ini adalah jajan khas garut atau ada ditempat lain. Yang pasti apabila jalan jalan kekota garut Es goyobod ini adalah hunting yang paling awal karena bertebarannya pedang es goyobod.

Kalau kita tanya pada pedagang di garut mereka mengklaim ini adalah makanan khas garut, tapi ketika kita googling ternyata makanan ini juga akui sebagai khas bandung. Ok, anggap saja ini adalah khas priangan timur.

Penasaran dengan es goyobod..!, ehmm...makyussss. sepertinya lebih mudah mencari es goyobod di kota garut, karena kota kecil dan penjual bertebaran sepanjang jalan utamanya dipusat kuliner maupun perbelanjaan maka ada baiknya anda berkunjung dikota garut.

Sensasi manisnya gula merah, plus jelly alpukat tumbuk dan nangka plus batu es...sungguh nikmat, apalagi diminum siang hari yang terik.

Mau tahu apa isi dan cara pembuatannya.

Bahan es goyobod

100 gram tepung hunkwe
600 ml air daun suji
1 buah alpukat, keruk
1 butir kelapa muda, keruk
100 gram tape singkong
100 gram tape ketan hitam
80 gram kolang-kaling, seduh air panas
Susu kental manis
Es batu atau es serut

Kuah Sirup :

225 gram gula pasir
½ sdt garam
300 ml air
2 lembar daun pandan

cara membuat es goyobod enak dan segar

1. Rebus hunkwe dengan air daun suji, masak dengan api sedang sambil diaduk hingga kental dan meletup-letup.
2.Tuang ke dalam loyang, potong-potong setelah adonan mengeras.
3.Rebus air bersama gula pasir, garam dan daun pandan, aduk dan masak hingga mendidih dan gula larut. 4.Angkat dan saring.
5. Sajikan potongan hunkwe beserta bahan penyajian yang lain, tuang sirup gula dan susu kental manis lalu beri es batu atau es serut.

Gak mau repot buat sendiri, hayu atuh ka Garut.

Sahabatbaik
Asgar (Asli Garut) Leuwigoong

Selasa, 05 April 2016

IP Man dan Romantisme Kepada Sang Istri


Film IP man 3 yang baru tayang dibioskop ternyata tidak hanya melulu menampilkan kemewahan aksi laga yang diperankan oleh Donnie Yen sebagai master Ip maupun duelnya dengan Mike Tyson, tapi ada cerita yang menghanyutkan kisah romantisme sang master kepada istrinya.

Demi mendengarkan penyakit sang istri, yang terkena kanker dan diperkirakan hidup hanya tinggal enam bulan lagi, master IP serta merta menyenangkan hati istrinya.

Sikap ini didasari rasa cinta dan sayang sang Wing Chun Grandmaster yang pernah menjadi guru Legenda Kung Fu Bruce Lee, kepada istrinya.

Pada penggalan film IP Man 3, sungguh sesuatu yang romantis, lelaki yang gagah perkasa, keahlian bela diri yang tiada tandingan tapi dia begitu mencintai, menghormati dan membantu istrinya.

Dia juga bisa menjaga perasaan istrinya dari rasa cemburu, maklum master IP adalah orang hebat banyak digandrungi orang terlebih para wanita. Ada adegan bagaimana dia membuatkan bubur untuk sang istri, merawat istri yang sedang sakit.




Begitulah suami sejati, walaupun diluar harus berhadapan dengan preman dan gangster, tapi menjadi lembut ketika bertemu istri, bisa memahami perasaan sang istri.

Bagaimana dengan kita, apakah sudah menjadi suami sejati..?, yang mengerti mengerti perasaan istri. Padahal perempuan adalah makhluk yang sangat banyak menggunakan perasaan,maka mereka menjadi nyaman saat merasa mendapatkan kedekatan emosional dengan seorang suami. Berlaku seperti IP man.

Di sisa usia yang telah diperkirakan dokter, Master Ip berusaha merawat dan menyenangkan sang istri. Hingga diabaikannya tantangan duel dengan Cheung Tin-chi yang juga menjadi musuh utama Ip Man di sekuel ketiga ini.

Cheung Tin-chi juga memiliki aliran bela diri yang sama dengan Ip Man yaitu Wing Chun. Cheung Tin-chi sangat berambisi ingin menjadi petarung nomer satu di China.

Walau akhir tantangan duel itu menjadi permintaan terakhir istri, Ip man pun meladeni tarung itu. Diakhir tarung yang dimenangkan sang master tersebut, ada ucapan yang menunjukan dia begitu mencintai istrinya.

Dengan menahan rasa sakit, Cheung Tin-chi berkata, "Aku mengaku bahwa aku kalah."

Master Ip pun menjawab seakan menumpahkan perasaannya yang akan kehilangan istri yang dicintai, "Tidak ada yang lebih penting, dari orang yang kau kasihi berada disampingmu,"

By : sahabatbaik

Minggu, 03 April 2016

Tragedi Nasi Uduk

foto from : nasiudukbetawi.com


Nasi uduk identik dengan makanan untuk sarapan pagi. Biasanya dipagi hari banyak penjual nasi uduk untuk mereka yang tidak sempat masak sarapan pagi.

Dulu waktu kecil saya mengira nasi uduk adalah makanan khas orang betawi,karena waktu itu penjual nasi uduk si mpok (saya lupa namanya) orang asli betawi sampai dagangan itu diwariskan ke anaknya.

Ternyata sekarang penjual nasi uduk langganan saya adalah orang jawa, bahkan cukup enak juga, walaupun berbeda cita rasa masakan masing daerah. Tak lama kemudian ada penjual nasi uduk lagi yang baru buka lapak dan bukan orang betawi juga bukan orang jawa, tapi asli dari sumatera barat alias padang. Rasanya pun agak berbeda dengan kedua daerah.

Berarti nasi uduk adalah kuliner nusantara yang harus segera dilindungi dan dipatenkan ke UNESCO sebagai warisan budaya nusantara seperti halnya pencak silat. Masing daerah punya gaya dan jurus berbeda,sebagai kekayaan budaya. Kalau tidak dipatenkan khawatir nanti diakui oleh negara jiran kita.

Kembali ke nasi uduk sebagai sarapan pagi. Dalam perjalan menuju sawah ladang alias pabrik tempat bekerja, terjadi kecelakaan yang cukup mengenaskan.

Nasi uduk sarapan pagi nampak hancur terburai seluruh isinya. Nasi uduk yang putih nampak pucat dan hancur terlindas oleh ratusan motor yang mengaspal dijalan menuju arah masing masing, terlihat juga bihun dan sambel goreng kentang plus telur bulat sudah tak nampak bentuknya. Kawannya, kerupuk pun hancur berkeping keping.

Kasihan, nasi uduk itu belum menjadi nikmat sipemiliknya.  Bisa jadi karena kurang tepat menyimpannya  dalam kendaraan dan memacu kendaraan dengan kencang karena khawatir terlambat kekantor atau mungkin hal lain yang pasti bukan sengaja dibuang oleh pemiliknya.

Itulah episode pagi dalam perjalan menuju kantor dan pabrik dalam menjemput rezeki. Semoga kita selalu diberi keselamatan dan kesehatan. Selamat bekerja dan beribadah.

Maret 2016
By : sahabatbaik
Member of ReLi Kab Bekasi

Minggu, 27 Maret 2016

Overtime



Mendengar kata overtime, terkadang ada rasa suka dan tidak suka. Terkadang butuh namun terkadang juga kita ingin beristirahat dan bercengkrama dengan keluarga atau seperti mereka yang memenuhi ruas jalan tol, jalur puncak dan ruas kota bandung, berlibur menghabiskan waktu weekend.

Overtime, bisa jadi wajib bisa juga sunnah atau mubah,tergantung situasi dan kondisi. Kalau ada pekerjaan yang belum terselesaikan atau target tidak terpenuhi dalam satu pekan maka lembur menjadi wajib.

Dan overtime bisa menjadi kebutuhan ketika gaji pokok kita tidak mencukupi untuk biaya hidup dan sekolah anak anak. Bila semua bisa bisa tercukupi tanpa overtime, maka bisa jadi sunah atau mubah overtime itu.

Menurut seorang kawan yang aktivis buruh militan, overtime adalah harga diri seorang buruh, konon dijepang bila perusahaan ingin melemburkan karyawan maka harus minta ijin dulu kepada serikat pekerja.

Lain ladang lain ilalang, mungkin kesejahteraan buruh dijepang sudah tercukupi tanpa overtime sehingga wajar kalau buruh jual mahal ketika diminta overtime. Lha...dinegara kita kadang overtime dijadikan gaya hidup, hutang sana hutang sini untuk beli mobil,dll yang menunjukkan kemewahan, nanti dibayar pakai hasil overtime.

Padahal overtime adalah pendapatan tidak tetap dan tidak dijadikan patokan sebagai jumlah penghasilan tetap kita.

Cukup dilematis membicarakan overtime, bisa jadi ini adalah hal yang sangat politis ketika berbicara masalah upah buruh karena terkait sikap pemerintah dan pengusaha.

Kesejahteraan adalah tercukupinya sandang pangan dan papan. Namun kesejahteraan juga sesuatu yang abstrak sama halnya dengan kebahagian. Ada yang sudah tercukupi semua namun merasa belum sejahtera dan jauh dari bahagia.

Dalam bahasa agama, kudu qonaah yaitu sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari rasa tidak puas dan perasaan kurang. Orang yang memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada didirinya adalah kehendak allah .

Jadi cukup pelik juga berbicara overtime. Tergantung situasi dan pendapat masing masing orang aja deh atau selanjutnya terserah anda. Intinya kita kudu jadi orang yang selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan agar nikmat itu bertambah dan juga barokah, Amin.

Maret, 2016
Diladang overtime
By: sahabatbaik

Sabtu, 20 Februari 2016

Aduh,Sakit Gigi

Aduh,sakit gigiku
 

“Dok, kenapa gigi saya masih sakit ya, kan saya udah rajin gosok gigi,” tanya pasien.
“Umur bapak berapa,” sang dokter balik bertanya.

“Empat puluh tahun dokter,” jawabnya sambil terheran karena dokternya balik bertanya.

“Percuma pak, kalau bapak setua ini rajin gosok gigi, kalau mau rajin gosok gigi harusnya dulu waktu masih anak anak,pak,” terang dokter seakan menjawab keheranan pasien tadi.

Menggosok gigi kadang dianggap hal yang sepele, bahkan orang cendrung malas untuk merutinkan gosok gigi tiga kali sehari sesuai anjuran dokter.

Saat kanak kanak sangat dianjurkan agar  mulai merawat gigi dengan selalu rajin menggosok gigi. Perawatan gigi sejak dini akan berpengaruh pada kesehatan dan kebersihan gigi mereka setelah dewasa nanti.

Kesehatan gigi adalah investasi seumur hidup. Kalau dulu kita abai atau saat ini kita tidak mengajarkan anak untuk rajin menggosok gigi ketika mereka mulai muncul gigi susu, maka bisa jadi ketika usia remaja gigi mereka sudah mulai bolong bahkan  harus dicabut sehingga gigi menjadi ompong.

Bagaimana rasanya sakit gigi ?, makan tak enak tidur tak bisa nyenyak. Rasanya  cenut-cenut bikin kepala pusing tujuh keliling sungguh sangat menyiksa sekali penyakit ini, bukan saja derita fisik juga sakitnya tuh disini (sambil nunjuk hati). Jika orang sedang menderita penyakit gigi maka jika dia kerja maka kerjanya jadi tidak maksimal, jika dia pelajar atau mahasiswa maka studinya juga terganggu sejenak karena tidak bisa berkonsentrasi karena terpecah dengan rasa sakit gigi.

Yuk, mulai sekarang kita rajin merawat dan  mengosok gigi.

Tulisan ini juga dimuat di kabarumat