By: Sahabat Baik

Terlambat datangnya
pemberian (Allah), meski sudah dimohon berulang-ulang, jangan membuatmu patah
harapan. Karena Dia telah menjamin untuk mengabulkan permintaanmu sesuai dengan
apa yang Dia pilihkan untukmu, bukan menurut keinginanmu sendiri juga dalam waktu
yangg Dia kehendaki, bukan pada waktu yangg kau inginkan (Kitab Al Hikam)#DOA
Jalan yang mengiringi
doa kita adalah kesabaran. Dengan sabar maka kita bisa menata hati dan menata diri agar doa kita bisa sampai kepada
Rabbul Izzati #DOA
Doa dikala mendapatkan nikmat adalah sebuah
manifestasi rasa syukur kita. Doa dikala sulit dan sempit adalah mengetuk pintu pembuka pertolongan Allah #DOA
Doa adalah bentuk
pengakuan iman kita, Taqwa adalah bentuk usaha kita, Doa dan usaha tidak akan
bisa berpisah karena itu adalah realisasi keimanan dan ketakwaan kita dalam
menempuh perjalanan hidup#DOA
Keseimbangan hidup
akan tercipta dari doa doa yang kita panjatkan. Asa,gelisah,galau, cemas,
was-was adalah belenggu yang menjauhkan kita dari Allah Rabbul Izzati # DOA
“Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan urusan
pokokku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku, perbaikilah
akhiratku yang ke sanalah tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini tambahan
bagiku dalam setiap kebaikan dan (jadikanlah) kematian itu keterlepasan bagiku
dari setiap keburukan.” (HR: Muslim)
“Ya Allah, aku mengharapkan rahmatMu, maka janganlah Kau pasrahkan (urusan)ku pada diriku sendiri walau sekejap mata. Dan perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau.” (HR: Abu Daud dengan sanad shahih)
Bila seorang hamba memanjatkan do’a ini untuk kebaikan agama dan dunianya pada masa yang akan datang disertai hati yang hadir, niat yang benar dan memang berusaha untuk itu, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan do’a, harapan dan apa yang dia usahakan. Berubahlah kesedihannya menjadi kebahagiaan dan kesenangan. Insya Allah…Wallahul Musta’anu ‘ala maa tashifuun….
“Ya Allah, aku mengharapkan rahmatMu, maka janganlah Kau pasrahkan (urusan)ku pada diriku sendiri walau sekejap mata. Dan perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau.” (HR: Abu Daud dengan sanad shahih)
Bila seorang hamba memanjatkan do’a ini untuk kebaikan agama dan dunianya pada masa yang akan datang disertai hati yang hadir, niat yang benar dan memang berusaha untuk itu, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan do’a, harapan dan apa yang dia usahakan. Berubahlah kesedihannya menjadi kebahagiaan dan kesenangan. Insya Allah…Wallahul Musta’anu ‘ala maa tashifuun….
Kartika Wanasari, 8 November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar