Jumat, 28 Januari 2011

TUNAIKAN AMALMU



By : Sahabat Baik

“Sebaik-baiknya manusia  ialah yang panjang umurnya dan baik amalnya dan seburuk-buruk manusia ialah yang panjang umurnya tapi buruk amalnya”
(HR,Ahmad)


Hakekat hidup manusia di dunia ini adalah sebuah perjalanan menuju alam keabadian. Ke
tempat itulah semua manusia akan menghadap sang Khalik untuk mempertanggung jawabkan segala amal dan prilaku selama hidup didunia.

Ibnu ‘Attaillah dalam kitabnya Al Hikam mengatakan “bahwa Allah swt menjadikan akhirat sebagai tempat untuk membalas para hamba-Nya yang beriman, karena dunia yang fana ini tidak dapat memuat apa yang kepada mereka hendak Dia berikan, dan karena kebaikan  mereka terlalu tinggi bila harus dibalas hanya didunia yang tidak berkekalan.

Kadang manusia lupa ataupun lalai untuk memanfaatkan proses kehidupannya menjadi sebuah amal. Padahal amal yang dikerjakannya akan membawa manfaat yang akan menembus dimensi  ruang dan waktu.Amal itu akan abadi melebih umurnya. Sehingga amalnya dapat dirasakan  didunia dan diakhirat. “Sesungguhnya apabila anak Adam meninggal maka putuslah semua amalnya kecuali tiga : amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.”  (Al Hadist).

Tidak adanya produktifitas amal dalam  kehidupan adalah sebuah kesia-siaan. Tipu daya syaitan dan teman-teamannya akan senantiasa melenakan dan melemahkan manusia untuk berbuat amal.
Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya ( Menyesatkan).” (QS.al-A’raf : 202)

Tidak ada siaran tunda dalam kehidupan, sekarang dan saat inilah bersegera menciptakan potensi-potensi amal. Sebab  peluang untuk selamat dari kemungkinan azab-Nya hanya tinggal sedikit. Nabi Muhammad  Saw bersabda, “Bersegeralah kamu sekalian melalukan amal-amal salih karena akan terjadi kepungan fitnah yang kegelapannya seperti sepotong malam yang gelap gulita di mana seseorang menjadi mukmin di pagi hari dan menjadi kafir disore harinya, di sore hari menjadi mukmin dan menjadi kafir dipagi harinya; ia rela menukar agamanya dengan sedikit keuntungan dunia.” (HR Muslim). Wallahu a’lam.

Kartika Wanasari,29 Januari 2011
Sebuah renungan milad untuk sang diri

Senin, 24 Januari 2011

KEMESRAAN INI JANGANLAH CEPAT BERLALU

By: Sahabat Baik

Tepat jam sembilan pagi terdengar dering  telepon genggam, bunyi yang berbeda dengan nada telepon masuk maupun sms. Ternyata alarm pemberitahuan bahwa hari ini adalah hari ulang tahun istrinya. Sengaja hp itu diseting alarm, karena memang merencanakan sesuatu yang surprise untuk seorang wanita yang setia mendampingi dalam kehidupan rumah tangganya, dihari yang istimewa.

 “Selamat ulang tahun kasihku,semoga panjang umur,banyak amal,banyak ibadah,jadi ibu yang baik buat anak-anak,menjadi bidadari surga buat abang.,Ridho Allah selalu menyertai dinda.” Demikianlah sms ucapan selamat ulang tahun dan doa untuk istri tercintanya.

“Ya Allah kasihku,Jazakumullah. udah lupa tuh,Abangku sayang Insya Allah amanah ini bisa saya jalanin.Allah tempat saya bergantung,Abang sebagai panglima yang menuntun kita kepada jalan-Nya”.Jawaban sms dari istrinya.

 ”Mohon maaf Abang tidak bisa memberi hadiah dan kebahagian dunia buat dinda”.

Sang istri membalas sms itu  ”Jazakumullah khairon katsiroh,Semuanya selama ini sudah lebih dari cukup ,terimakasih atas perhatian dan kesabaran abang.Mohon maaf kalau saya sering mengingatkan abang karena rasa sayang dan cinta saya kepada  abang”.


Subhannalah betapa bergetar hati ini ketika membaca kisah tersebut,Alangkah bahagia lelaki itu mempunyai seorang istri yang sholehah . Sudah sepantasnya dia bersyukur .

Sebagai bentuk kemesraan hubungan suami istri maka hendaklah kita berusaha mencari momen yang tepat untuk membuat sesuatu  yang akan memberikan kemesraan dalam kehidupan  rumah tangga. Kejenuhan dalam berumah tangga terjadi akibat kurangnya komunikasi antara suami dan istri. Suami sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya,sementara istri sibuk dengan urusan rumah atau sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas diluar rumah..

Kehidupan rumah tangga adalah sebuah kehidupan yang dinamis dan harmonis bukan kehidupan militer antara atasan bawahan. Komunikasi dibangun dari pangkat tertinggi memerintah kepada pangkat terendah bagai sebuah komando.Diperlukan musyawarah dalam kehidupan antara suami dan istri sebagai bentuk solusi mencari kesamaan diantara perbedaan dua pribadi yang merupakan cermin dari rumah tangga sakinah (Ailiah sakinah).

Insya Allah dengan komunikasi yang baik dan iklim keterbukaan yang dibangun secara setahap demi setahap, perbedaan ini akan menimbulkan pelangi dalam rumah tangga.
Demikian Asma Nadia menulis dalam buku terbarunya, Sakinah Bersamamu. Sebuah buku tentang kehidupan rumah tangga yang sangat layak dibaca bukan hanya oleh para istri,para suami pun layak untuk membacanya.

Dengan adanya saling kesepahaman dalam arah dan tujuan rumah tangga yang dibingkai oleh rasa cinta dan kasih sayang.Maka pupuk dan jaga kebersamaan ini. Sang suami senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayang pada istri dan anak-anak demikian pula sebaliknya.

Kapan pun dimana pun kemesraan akan selalu hadir seperti sebuah syair lagu Iwan Fals ”Kemesraan ini janganlah cepat berlalu”.Sehingga kemesraan itu akan selalu ada sebagai bumbu dalam kehidupan rumah tangga seperti kisah diatas. Wallahu a’lam

Kartika Wanasari,23 Januari 2011.
For my sweatheart

Selasa, 11 Januari 2011

Pemberdayaan simpatisan



(Tulisan ini dibuat dalam rangka lomba opini Muscab DPC PKS Kec Cibitung)
By : Sahabat Baik
www.sahabatbaik.blogspot.com

Sebagai Bagian dari kader PKS Cibitung perkenankan penulis turut bersumbangsih memberikan sebuah opini dalam rangka Musyawarah Cabang Partai Keadilan sejahtera  Kecamatan cibitung.

Kalau mau dirinci sebenarnya cukup banyak hal yang perlu dibahas mengenai kondisi dakwah di Cibitung, dari persoalan kader Internal Maupun persoalan simpatisan. Namun untuk persoalan kader secara internal tidaklah terlalu sulit tapi bukan berarti mudah. Karena setiap kader internal pada umumnya mereka telah mengikuti kegiatan taklim pekanan atau yang terbiasa kita sebut liqo. Sehingga persolan kader internal terdistribusi melalui halaqoh-halaqoh yang mereka jalani setiap pekan.

Yang menjadi persoalan buat DPC adalah bagaimana kita memberdayakan para simpatisan. Alangkah naifnya kita hanya memerlukan para simpatisan hanya pada saat masa kampanya pemilu maupun pemilukada. Kita adalah partai kader bukan partai massa itulah yang selalu didengung-dengungkan oleh para Qiayadah. Disamping itu para simpatisan saat ini mereka semakin cerdas seiring makin banyaknya pemilukada dan pembelajaran politik dari media massa.

Karena hal tersebut tidaklah mungkin kita mengandalkan massa mengambang atau mengharapkan swing voters. Justru saat ini kita harus  berupaya untuk memberdayakan atau me-riayah  para simpatisan agar mereka memiliki rasa keterikatan. Hal ini juga menjadi amanah kita para kader untuk turut serta dalam perekrutan kader baru.

 Sedikit berkaca pada sebuah kisah yang  terjadi ketika masa pemilu nasional 2009.Dimana sebuah wilayah didesa Sarimukti sejumlah pemilih yang tidak berdaya dengan kebebasan memilih yang seharusnya mereka bisa dimanfaatkan oleh para kader  pada struktur Dpra untuk memilih kita atau berpihak kepada kita, namun kenyataan yang terjadi mereka terjerat sebuah sistim keuangan ribawi oleh seorang  rentenir yang juga seorang caleg non muslim dari partai non muslim sehingga mereka bisa dimanfaatkan oleh sang rentenir tersebut untuk memilih dirinya sebagai caleg pilihan mereka.Betapa mirisnya kita mendengar kisah tersebut.

Seiring berlalunya pemilu,kita semua melupakan kisah tersebut dengan sebuah ketidakberdayaan dan tanpa usaha yang kongkrit untuk mengatasi hal tersebut.Padahal bisa jadi sang rentenir itu sedang membangun kerajaan ribawinya untuk menjerat para konstituen agar kembali memilih dirinya pada pemilu yang akan datang dan mungkin dengan target yang lebih besar satu desa,dua desa atau mungkin satu kecamatan Cibitung. Dan itu bukan hal mustahil apabila mereka bekerja secara berjamaah dengan kelompoknya. Di Kecamatan Cibitung ada sebuah yayasan sosial dan dakwah BIIMANI yang setiap tahun mengumpulkan dana Zakat,Infaq dan Shodaqoh,mengapa kita tidak  bekerjasama dalam kebaikan untuk membendung hal tersebut.

Ada satu hal yang sangat ironis ketika penulis membaca majalah Tarbawi tentang kisah seorang bapak yang sudah cukup tua dengan sisa umurnya dia mengabdikan diri membantu masyarakat yang kesulitan secara ekonomi.Yang sungguh mengagetkan adalah ketika sang bapak tersebut mengisahkan sebuah kejadian yang mirip kisah diatas pada saat pemilu.Sang bapak tersebut berusaha dengan harta yang dia miliki membantu warga yang terjerat oleh rentenir itu. Dia tidak ingin  kefakiran warga  membuatnya menjadi sebuah kekufuran.

Penulis mencoba mengutip sebuah tulisan Ustadz sarwat dalam kata pengantar buku Islam Liberal 101  karangan Akmal Sjafril, untuk renungan kita semua sebagai berikut :
Kita bukannya tidak mampu membuat counter,hanya saja kita kita selalu bekerja serabutan, tidak pernah fokus pada satu titik hingga pada level profesional.Budaya kerja dakwah kita adalah budaya kerja kuli pelabuhan.Apa saja yang kita kerjakan, yang penting  sibuk dan dapat uang. Ada juga budaya kebetulan dan aji mumpung; mumpung lagi ada kesempatan,dibuatlah program-program. Kalau sedang tidak ada kesempatan, berarti mengerjakan hal-hal yang lain. Ibarat petani musiman, Kalau masuk musim penghujan, ramai-ramai bertani. Kalau tidak ada hujan, mereka masuk kekota menjual nasib, kerja serabutan apa saja sambil menunggu datangnya musim hujan berikutnya.

Dalam sebuah manajemen perusahaan modern mereka memasukan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari usaha mereka memajukan perusahaan. Dengan CSR mereka memberikan sebagian profitnya kepada penduduk disekitar perusahaan tersebut berada, dan juga perusahaan tersebut juga memberi sumbangan bencana,beasiswa,dll sebagai bagian dari program CSR-nya. CSR yang mereka jalankan pada inti adalah bagaimana mereka bisa menjaga keberlangsungan usahanya dan juga menarik minat konsumen sehingga menjadi konsumen yang loyal dan setia.

Sungguh menarik apabila konsep CSR ini diterapkan pada sebuah partai menjadi PSR ( Party Social Responsibility). Intinya adalah sama bagaimana kita memberdayakan konstituen/simpatisan sehingga mereka menjadi simpatisan loyal dan setia, bahkan mungkin direkrut menjadi kader.

“Sejak berdiri pada 1998, PKS maju bukan karena figur tokoh yang memimpin, Tapi dibesarkan oleh kader dan konstituen yang setia,” tegasnya  Luthfi Hassan Ishaq, saat dilantik menjadi Presiden PKS periode 2010-2015.

Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan kesalahan  dalam tulisan ini. Semoga opini yang tidak bernilai ini,bisa bermanfaat buat DPC untuk melangkah dengan kerja –kerja yang bermanfaat  pada kepengurusan yang akan datang.

Wallahu’alam bishawwab.

Kartika Wanasari,06 Januari 2011.
Holil Sumarna
(Bendahara DPC PKS Cibitung periode 2011 – 2013)
www.pkscibitung.wordpress.com

Senin, 10 Januari 2011

NIKMAT APALAGI YANG ENGKAU DUSTAKAN

NIKMAT APALAGI YANG ENGKAU DUSTAKAN
By Sahabat baik

Wajah-wajah polos itu datang tanpa guratan rasa sedih. Padahal mereka adalah adalah anak-anak yang satu bahkan dua sayap kasih sayang mereka telah patah karena takdir Allah SWT. Diantara mereka ada yang ditinggal sang ibu yang tewas tersambar petir ditengah sawah ketika hujan datang. Ada yang ditinggal sang ayah karena tewas ketika motor yang dikendarainya tertabrak bus, ada sang ayah yang tewas tertimpa bangunan yang runtuh. Bahkan ada 4 orang anak, yang paling terkecil berusia 2 tahun mereka baru saja tiga hari yang lalu ditinggal oleh sang ibu.Mereka datang dari kampung nun jauh disana dibawah kaki gunung Haruman,Leuwigoong Garut.

Mereka butuh kasih sayang,mereka butuh perhatian, mereka perlu pertolongan kita.
Karunia Allah berupa harta atau ilmu patut kita syukuri agar dapat menjadi berkah dan bernilai tinggi. Harta itu akan membawa multi manfaat duniawi dan ukhrowi apabila kita nafkahkan untuk keluarga, fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang memerlukan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “ Tidak pantas merasa iri kecuali kepada dua perkara, yakni orang yang diberi Allah harta lalu ia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang yang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia meksanakan dan mengajarkannya.

Jadi janganlah kita merasa rugi untuk berbagi atas harta yang kita dapatkan dengan susah payah. Dengan niat ikhlas kita tidak akan kehilangan terhadap harta yang telah kita bagi. Malah Allah menjamin akan menggantinya didunia bagaikan kita berbisnis dengan Allah SWT. Sebuah bisnis yang menguntungkan. Firman Allah :

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (Qs Saba : 39 )

“Tidak akan lenyap harta seseorang karena disedekahkan” (Al Hadist)


Leuwigoong garut, 30 Desember 2010
www.sahabatbaik.blogspot.com