Senin, 16 Juli 2012

Menanam Kebaikan Hari ini Untuk Mencegah Generasi Buruk di Masa Depan.



By: sahabatbaik

Hari itu khalifah Harun Al Rasyid menjalani kebiasaan beliau untuk mengunjungi daerah-daerah yang menjadi kekuasaannya. Kebiasaan ini beliau lakukan untuk memastikan bahwa setiap rakyatnya hidup dengan penuh ketentraman dan kecukupan.

Disebuah desa yang dikunjungi, beliau menyaksikan sebuah pemandangan yang aneh, seorang tua yang renta sedang sibuk menanam pohon zaitun. Sesaat kemudian baginda Khalifah telah menghampiri orang-tua tersebut seraya berkata, “Bagaimana mungkin bapak yang sudah tua menanam pohon zaitun, padahal ia adalah pohon yang sulit untuk tumbuh dan lambat untuk berbuah?” Orang –tua itu menjawab, “Wahai Bagianda Khalifah, orang-orang sebelum kami telah menanam untuk kami nikmati dan kami pun  menanam agar dapat dinikmati oleh orang-orang setelah kami.

Minggu, 15 Juli 2012

Muslim Rohingya, Ukhuwwah yang Terlupakan



By: sahabat baik

HAM yang sejatinya adalah sebuah hak asasi semua ummat manusia tanpa memandang etnis,ras,suku,negara,gender dan agama, pada kenyataannya menjadi alat penekan kepada negara muslim yang apabila mereka dianggap sebagai pelaku pelanggaran HAM. Namun itu tidak berlaku manakala ummat Islam yang menjadi korban dari pelanggaran HAM. Muslim Rohingya,Myanmar Ada salah satu bukti bahwa Ummat Islam bukanlah obyek dari HAM dunia yang selalu digembar gemborkan oleh para aktivisnya.

Republika dalam rubrik Terajunya (Rabu, 4 Juli 2012) memaparkan sebuah drama genosida/pembantaian terlama dalam sejarah ummat manusia. Muslim Rohingya telah menjadi obyek pembantaian yang abadi dari semenjak 60 tahun Myanmar terlepas dari penjajahan Inggris hingga hari ini. Sebuah usaha sistematis yang dilakukan oleh rezim militer yang berkuasa di negara itu.

Dalam Menjalankan misinya melakukan pembersihan Muslim dari Rakhine dari Arakan sebuah sebuah negara bagian di negara tersebut, pihak junta militer membenturkan muslim Rohingya dengan etnis Rakhine yang beragama Budha untuk menyerang desa-desa, membantai penduduk dan membakar rumah-rumah mereka. Sehingga terlihat para Polisi dan militer tidak berusaha untuk mencegah hal tersebut. Media massa Myanmarpun ikut memanaskan suasana dengan mempropagandakan muslim Rohinngya sebagai teroris yang harus dibersihkan dari Arakan.