By : Sahabatbaik
Tolong-menolong atau taawun dalam kebaikan adalah sebuah anjuran yang sangat ditekankan dalam Islam, karena dalam tolong menolong terkandung sebuah ajaran yang menunjukan solidaritas dan kasih sayang pada sesama ummat.
Ada banyak kisah suri tauladan para sahabat Rasulullah yang layak kita contoh dalam taawun sesama mereka. Banyak pula bertebaran ayat Al Qur’an dan hadist yang menganjurkan kaum muslimin untuk saling tolong menolong.
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs At Taubah : 71)
Di era saat ini ketika kehidupan manusia menjadi semakin individualis merupakan sebuah tantangan sendiri dalam mewujudkan sikap taawun. Kehidupan yang serba materialistis segala sesuatu diukur dengan timbangan materi yang membawa keuntungan atau tidak buat dirinya.
Hanya ikatan hati dan ikatan iman, saling mencintai karena Allah merupakan sebuah perekat yang mengekalkan kita untuk saling taawun. Meminjam tag iklan dari sepeda motor Honda ONE HEART adanya satu hati antara mukmin satu dan mukmin yang lain
Taawun juga merupakan implementasi dari nilai-nilai tarbiyah yang telah didapatkan para aktivis dakwah dalam setiap pembinaan . Inilah bentuk Ukhuwah yang merupakan anugerah tiada terhingga yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya.
Dr Abdullah Nasih Ulwan mengatakan ”Ukhuwah Merupakan kekuatan iman yang melahirkan perasaan kasih sayang yang mendalam, cinta, penghormatan dan rasa saling tsiqoh, terhadapseluruh insan yang memiliki cahaya keimanan dan ketaqwaan.....”.
”Marilah kita berpegang teguh pada ukhuwah yang kekal ini yang niscaya tidak akan sirna sekalipun dunia akan hancur, sekalipun hari-hari akan hilang dan berlalu namun ukhuwah akan tetap kekal sepanjang masa, dan hendaklah kita terus memelihara dan berambisi untuk menunaikan hak-hak ukhuwah ini, merasakan nilai-nilainya, menjaga wirid Rabithah setiap hari. Semoga Allah tetap bersama kalian dan tidak menyia-nyiakan perbuatan kalian”, Demikianlah Syaikh Muhammad Mahdi Akif Mursyid Am Ikhwanul Muslimin dalam sebuah nasehatnya.
Wallahu a’lam
Kartika Wanasari, 22 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar