Selasa, 09 Juli 2013

Usia Yang Tak Ingin Sia-sia

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. (Wikipedia).

sumber gambar : http://duniafitnes.com/nutrition/memilih-makanan-sehat-untuk-warga-usia-lanjut-wulan-bagian-1.html
Tahapan usia (sumber gambar http://duniafitnes.com)



Kehidupan didunia bukanlah tempat keabadian dan puncak dari segala kehidupan. "Urip mampir ngombe" demikian kiasan menurut orang jawa. Hidup cuma untuk mampir untuk minum air. Kehidupan ini hakikatnya adalah sebuah perjalanan bagai seorang musafir. "Bagai pengendara yang berteduh dibawah pohon, setelah itu ia pergi lagi dan meninggalkan pohon", demikian Rasulullah menggambarkan.

Usia yang berjalan takkan pernah kembali atau bisa di undo maupun di reset sebagaimana hal program dalam komputer maupun handphone. Karena itu pergunakan usia yang kita jalani saat ini dengan sebaik-baiknya. Setiap desahan dan tarikan nafas kita adalah sebuah langkah menuju kubur. Kita tidak akan tahu kapan usia kita berakhir dan Kematian pun tidak mengenal usia.
Di Akherat kelakpun usia kita akan dituntut pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.


Dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

«لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ»

 "Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya" (HR. at-Tirmidzi)

Selagi usia masih dikandung badan selagi napas kita masih berhembus ada baiknya kita
memanfaatkan sisa umur ini untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Rabbul Izzati.
Tanyalah pada diri kita sendiri berapa usia yang kita pergunakan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat, berapa banyak usia yang kita pergunakan untuk beramal sholeh,berbuat kebaikan,beribadah. Semoga kita tidak menjadi hamba Allah yang menyesal diakhir hidup ketika kita menghitung usia hidup ini
.
Marilah kita segera bermohon agar kita diberi umur yang panjang sehingga kita bisa memanfaatkannya sesuai petunjuk dan tuntunan-Nya. Diberi rezeki yang halal sehingga kita bisa berbagi kepada para dhuafa,bersodaqoh dan berinfaq. Ilmu yang bermanfaat yang kita ajarkan kepada orang lain sehingga bermanfaat untuk semua manusia. Anak yang shaleh dan shalehah sehingga mereka bisa melanjutkan perjuangan kita memanjangkan silaturahmi kesemua saudara dan para kerabat kita juga mereka tak lupa selalu memanjatkan doa ketika kita telah telah wafat. Serta umur yang panjang itu mengantar kita pada kehidupan akhirat dengan husnul khatimah. Amiin ya Rabbal 'alamin.

Detik ini dan seterusnya mari kita insyafi waktu yang tersisa untuk memaksimalkan penggunaannya menuju keridhaan Allah SWT. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendapat taufik hidayah Allah SWT,Amin ya Rabbal Alamin.

Ramadhan yang hari tiba anggaplah ini ramadhan dari akhir usia kita, sehingga kita bisa bersungguh untuk bertaqorrub Ilallah. Kita tidak pernah bisa memastikan bawa kita akan bertemu kembali di bulan Ramadhan yang akan datang, Wallahu a'lam.

Kartika Wanasari, ahad 7 Juli 2013.
Al Fakir Ilallah, SahabatBaik.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT









Tidak ada komentar:

Posting Komentar