By : SahabatBaik
Twitter selalu ngetweet, gak bisa diam apa aja di tweet. Sementara follow selalu meretweetnya. Tetapi kadang si follower ini suka ngetweet juga namun twitter sepertinya gak suka kalau follower ngetweet. Tanpa merasa bersalah si twitter merampas tweetnya follower. Twitter sepertinya gak mau dikalahin sama follower.
Twitter akan merasa bebas kalau si follower lagi gak ada atau lagi tidur. Dia selalu ngetweet segala macam. Namun kadang si twitter ini kalau ada di dekat si follower yang sedang tidur suka iseng, di tendang, dicubit bahkan di gigit. Si twitter merasa kesepian juga kalau follower gak ada. Sebaliknya sama juga kalau si twitter lagi gak ada atau tidur, si follower bebas ngetweet apa saja tanpa ada yang ganggu. Sama seperti twitter kalau lagi didekatnya follower sering menganggu twitter yang lagi tidur cuma dia lebih lembut. Di usap kadang di cium sambil bilang sayang.
Twitter dan follower lebih sering sakit bergantian, semoga tidak sakit "babarengan" yang repot ortunya. Kalau si twitter sakit sangat rewel tidak mau bersentuhan dengan orang lain kecuali ibunya. Follower yang berjiwa lembut dan penyayang ketika melihat twitter sakit selalu menyebut-nyebut nama twitter. Bahkan kadang kadang ikut meraba kepala twitter sedang demam. Sementara kalau follower yang sakit, dasar memang orangnya cuek dia tidak merasa peduli dengan follower yang sedang sakit bahkan sekali-kali suka menggodanya. Anehnya kalau si follower minum obat dia juga ikut-ikutan minta minum obat kalau dilarang nangis, mungkin ini bentuk kebersamaan atau solidaritas twitter kepada follower.
Follower tidak selamanya menjadi follower. Kadang follower bisa ngetweet lebih pintar dari twitter sehingga si twitter berubah menjadi follower. Twitter lebih cendrung pada gerakan motorik kasar, memukul,berlari, mendorong benda berat dan sebagainya. Sementara si follower ada gerakan motorik kasar tapi lebih dominan motorik halus juga dia lebih pintar berkicau dengan bahasa yang hampir jelas, merekam setiap pembicaraan orang di dekatnya.
Itulah bagian dari kisah keseharian dari sepasang anak kembarku Rasyid dan Rasyad, yang kadang amat lucu dan gemas melihat tingkah mereka. Kadang mereka akur kadang mereka ribut. Walaupun kembar tetapi mereka punya sifat dan adat yang berbeda, karena itu menurut psikolog anak kembar jangan dipaksakan semua yang miliki harus sama misal gambar dibaju dan warna harus sama. Biarlah ketika dewasa mereka yang menentukan sendiri jati dirinya tanpa harus menjadi orang lain. Sengaja memakai istilah twitter karena saat ini lebih sering menggunakan Twitter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar