Selasa, 31 Januari 2012

Catatan Kecil Seorang Buruh yang Bergerak.



By:sahabatbaik

Sungguh nelangsanya nasib buruh di Kabupaten Bekasi belum lagi mereka menikmati kenaikan UMK (Upah Minimum Kabupaten) yang lumayan signifikan walaupun masih kategori upah minimum yang jauh dari KHL (Kebutuhan Hidup Layak) keinginan para buruh, namun kenaikan itu dijegal oleh Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dengan mengajukan gugatan terhadap SK Gubernur Jawa Barat tentang UMK kabupaten bekasi.

Betapa mengharu birunya perjuangan para buruh dalam menolak gugatan apindo dalam tiga  pekan dibulan Januari ini. Mereka berdemo dengan menutup sejumlah kawasan industri di Kabupaten Bekasi  MM2100 , Kawasan Ejip,Jababeka 1 dan 2, Hyundai, Delta silicon. Bahkan jalan Tol yang merupakan sarana umum pun terpaksa mereka tutup. Sehingga akhirnya pemerintah turun tangan mengatasi semua kekisruhan ini.

Bukan tidak menyadari konsekwensi dari penutupan jalan tol tersebut. Itulah bahasa buruh yang mungkin akan dimengerti oleh masyarakat non buruh,pengusaha bahkan sampai penguasa negeri ini. Terbukti bapak Presiden SBY akhirnya terusik ketika ketika ada rasa gatal dari kekuasaan yang dia genggam kemudian sadar bahwa masih ada rakyatnya yang bernama buruh sedang meradang hanya karena ingin merasakan beberapa rupiah dari kenaikan gaji mereka.


Buruh menurut Wikipedia adalah manusia yang menggunakan tenaga atau kemampuannya  untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainnya kepada pemberi kerja atau pengusaha atau majikan.

Buruh bukanlah masyarakat dari kasta terendah dan buruh juga bukan kumpulan manusia yang malas yang selalu ditekan  untuk lebih produktif sebagaimana keinginan mereka para pengusaha. Para pemilik modal yang kapitalis akan berteriak sekencang kencangnya ketika mereka merasa rugi, mereka menyatakan dengan angka angka dan asumsi asumsi kerugian yang mereka derita akibat aksi dari para buruh, bahkan dengan sedikit ancaman bahwa investor akan lari dari negri ini padahal Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tak ada investor yang lari dari negri ini bahkan tidak mempengaruhi investment grade/layak investasi  yang telah dicapai pemerintahan saat ini (Okezone,28/01/2012)

Ketika mereka mendapatkan untung yang sebesar besarnya karena produktivitas para buruh dalam mencapai target produksi, apakah mereka ingat dengan para buruh yang menggerakan roda produksi dari pabrik yang mereka miliki. Entah berapa banyak konglomerat yang menjadi orang terkaya di negeri ini bahkan masuk dalam daftar orang orang terkaya didunia. Dari keringat merekalah para buruh, pundi pundi kekayaan yang mereka dapatkan dan  mereka banggakan.

Buatkan kami para buruh bukan tidak menyadari bahwa ada kelas yang berbeda antara buruh dan pengusaha, sebuah kenicayaan dan sebuah sunatullah yang berlaku di dunia, ada bumi ada matahari ada siang ada malam, ada buruh ada pengusaha. Kami tidak ingin kenaikan gaji ini agar menyaingi para pengusaha, buruh menjadi kaya raya dan hidup mewah ataupun membuat mereka bangkrut. Tak ada dalam benak kami untuk menuntut uang renovasi sebesar 20 Milyar dan kursi seharga 24 juta sebagaimana halnya para anggota dewan yang terhormat ingin merenovasi dan membeli kursi untuk Badan Anggaran (Banggar).

Kami juga berharap kepada pemerintah wabil khusus kepada bapak Presiden SBY bukan respon yang sesaat yang kami harapkan. Kami tak ingin setiap tahun harus berhadapan dengan majikan kami para pengusaha untuk menentukan besaran upah kami. Tunjukanlah rasa tanggung jawab anda  sebagai pihak yang seharusnya melindungi para buruh. Jangan korbankan kami dengan mengatasnamakan investasi atau kepentingan investor.

Kami hanya ingin kesejahteraan kami diperhatikan, beri kami upah yang layak, manusiakan kami sebagai seorang buruh. Kami tidak ingin terjebak dalam pertentangan kelas yang tidak menyadari adanya sunatullah.

Wahai Pengusaha kami yang baik hati
Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari deru robot robot  industri
Suara dari tuntutan kesejahteraan

Walau kerja adalah produktivitas
Walau lembur adalah kewajiban
Tetapi kami tak mau diperas
Dan Kami juga bukan sapi perahan

Berikan kami upah yang layak secepatnya
Berikan kami kesejahteraan
Pasti kuangkat produk ini
Menjadi produk yang berkwalitas

(Gubahan dari syair lagu Manusia Setengah Dewa, Iwan Fals)


Wallahu a’lam.

Cibitung, 31 Januari 2012

1 komentar:

  1. Tanpa Buruh,Pengusaha gak bisa apa-apa.
    Pengusaha ada karena buruh ada.
    Buruh sejahtera, Pengusaha kaya raya.

    BalasHapus