Senin, 02 Januari 2012

Ketika Pesta Telah Usai



By:sahabatbaik

Ada yang ironis dengan prilaku masyarakat kita dalam menyambut datang tahun baru. Mereka begitu gegap gempita dalam menyambut pergantian tahun seolah olah malam tahun baru adalah sesuatu yang sangat sakral untuk dilewatkan begitu saja.

Sejatinya pergantian tahun harus dimaknai sebagai sebuah awal dari perubahan hidup menuju arah yang lebih baik dari sebelumnya. Karena harus disadari semakin bertambah tahun , usia dan menjadi tua, semakin berkurang pula umur kehidupan. Dunia pun penuh misteri  tentang kehidupan dan kematian, apakah ditahun yang baru kita bisa hidup lebih baik atau kematian akan menghampiri kita. Yang pasti adalah Allah SWT tidak menjadikan kehidupan dunia ini sebuah keabadian (QS Al Anbiya 34-35).

Tahun yang lalu tak mungkin kembali lagi akan menjadi kenangan dan sejarah kehidupan.  Kita tak akan bisa mengharapkan waktu yang telah berlalu bisa kembali ataupun kita mundurkan barang sesaat. Kehidupan bukan seperti VCD Player memiliki tombol,R ewind,Return dan Restart  tapi kehidupan hanya memiliki tombol ON/OFF.

Sebuah ironi Ketika pesta telah usai tak ada yang berubah dengan datangnya tahun baru,jangan berharap pada tahun yang baru. Tapi berharap dan berusahalah agar kita yang merubah akhlak,prilaku, ibadah dan keimanan agar lebih baik dari tahun yang lalu. Kalau kita tidak berubah percuma ikan, ayam, sate dan  jagung yang kita bakar di malam tahun baru.

Ada perkataan indah yang disampaikan oleh Ustadz DR, Syafi’I Antonio yang menjadi juri dalam acara audisi dai muda disebuah stasiun televisi  yang bertepatan dengan malam tahun baru. “Disaat orang-orang sedang merayakan tahun baru dengan acara bakar-bakaran makanan tapi disini kita sedang membakar keimanan kita agar lebih meningkat ketaatan kita kepada Allah sekaligus juga kita membakar kemaksiatan/dosa agar menjadi hamba yang mutaqqin.  Wallahu a’lam Bishawwab.

Kartika Wanasari, 2 Januari 2012

1 komentar: