Sabtu, 16 Juli 2011

Ramadhan Big Sale



By : sahabatbaik
Sore itu istriku mengajak berbelanja ke sebuah pusat perbelanjaan atau mall  karena ada sesuatu yang harus dibeli untuk buah tangan keponakan kami yang akan di khitan. Sebenarnya aku agak malas untuk pergi ke tempat seperti itu, entah mengapa aku memang tidak terbiasa dan tidak ingin membiasakan diri dengan tempat tersebut, intinya adalah kalau ga ada perlu yang mendesak dan penting untuk apa kesana. Seringkali orang banyak yang tergoda oleh rayuan SPG (Sales Promotion Girls) dengan bujukan diskon dan sebagai.

Tepatlah dugaanku semula, begitu kita memasuki gerbang mall, suara SPG yang bertindak sebagai MC  sudah merayu-rayu menawarkan berbagai diskon. Dan yang anehnya lagi ternyata mereka telah "mencuri start" dalam menyambut bulan Ramadhan. Ketika belum lagi para aktivis dakwah  menggerakkan Tarhib Ramadhan dilingkungan rumah maupun pabrik dan kantor kantor mereka. Mereka baru sebatas menjalankan taklimat usbu ruhi, menghidupkan ruhiyah dibulan Rajab dan Sya'ban sebagai tanda awal datang bulan Ramadhan sehingga wajar ketika memasuki awal bulan Rajab dan  Sya'ban banyak yang berdoa Allahuma bariklana fi rajab wa sya'ban wa balighna ramadhan.


Tapi mereka ternyata telah mencuri start dengan promo diskon menyambut Ramadhan atau Ramadhan Big Sale dan sebagainya. Bahkan tidak hanya mall saja didunia televisi pun para sutradara dan rumah produksi mereka berusaha mengejar tayang agar sinetronnya bisa menemani pemirsa dibulan Ramadhan. Berbagai iklan makanan dan minuman yang biasa tersaji ketika bulan ramadhan atau mereka hubung-hubungkan dengan sajian dibulan ramadhan bermunculan. Acara-acara untuk mengisi bulan Ramadhan pun telah mereka syiarkan. Sementara untuk sinetron-sinetron yang berseri mereka berusaha untuk memperpanjang episodenya hingga Ramadhan tiba.

Lantas bagaimana persiapan kita dalam memyambut bulan Ramadhan, apa yang kita lakukan dalam menyambut tibanya bulan Ramadhan apakah kita biasa-biasa saja atau ikut larut dalam arus materialisme yang ditawarkan oleh pusat perbelanjaan dan iklan iklan di televisi. Padahal mereka menyambut ramadhan hanya untuk kepentingan bisnis semata.  

Ibarat sebuah team sepakbola profesional yang akan bertanding maka jauh-jauh hari dia akan mempersiapakan diri untuk menghadapi kompetisi dengan memahami peraturan yang sudah ditetapkan.

Demikian pula kita menghadapi Ramadhan sebagai sebuah kompetisi ibadah maka kita sudah menyiapkan diri dengan ilmu tentang puasa dengan menghadiri kajian dan membaca buku-buku yang membahas fiqh puasa dan amalan-amalannya sebagai persiapan ilmu atau kita sendiri menjadi penggerak kegiatan Tarhib Ramadhan. Sehingga puasa dan amalan kita menjadi amalan yang baik dan benar.

Cristian gonzales seorang pemain profesional  yang pernah menjadi top skorer di Liga Indonesia selalu menjaga ritme permainan dengan banyak berlatih. Kita pun dalam menyambut Ramadhan perlu membiasakan diri dengan berlatih secara fisik dengan banyak berpuasa di bulan sya’ban dan Rajab.

Dan tentu saja persiapan kita yang utama adalah keimanan sebagai motor penggerak dalam menjalankan setiap ibadah dan amalan kita di bulan Ramadhan.

Para salafus shaleh berdoa selama enam bulan agar mereka disampaikan hingga bulan ramadhan dan kemudian (pasca Ramadhan) selama enam bulan agar ibadah mereka
diterima. Yahya Ibnu Katsir berkata diantara doanya  adalah “Ya Allah selamatkanlah aku hingga bulan Ramadhan dan karuniakan aku ramadhan dan terimalah ibadah-ibadahku pada bulan ramadhan.   
  
Jadi marilah kita sambut bulan yang agung ini dengan penuh harap agar puasa kita dapat mencapai ketakwaan. Wallahu a’lam bishawwab.

Kartika Wanasari, Juli 2011.

2 komentar:

  1. Salam Bro,..mau nih jadi sahabat baik,..karena mencari sahabat itu susah,di banding mencari musuh,mau belajar dgn anda bro ..soal ngeblog,tauziahnya bagus,krn di masyarakat kini sudah menjadi kaprah yang salah alias salah kapra,bahwa klo mo ramdhan orang malah mempersiapkan makanan yang banyak .

    BalasHapus
  2. Waalaikumsalam juga mas bro, terimakasih dah mampir dilapak ane, Kalau mau belajar tausyiah sama ustadz aje bang ane gak bisa, apalagi ngeblog. Yang ini juga asal asalan, asal nulis asal ngeblog

    BalasHapus