By : Sahabat Baik
“Sebaik-baiknya manusia ialah yang panjang umurnya dan baik amalnya dan seburuk-buruk manusia ialah yang panjang umurnya tapi buruk amalnya”
(HR,Ahmad)
Hakekat hidup manusia di dunia ini adalah sebuah perjalanan menuju alam keabadian. Ke
tempat itulah semua manusia akan menghadap sang Khalik untuk mempertanggung jawabkan segala amal dan prilaku selama hidup didunia.
Ibnu ‘Attaillah dalam kitabnya Al Hikam mengatakan “bahwa Allah swt menjadikan akhirat sebagai tempat untuk membalas para hamba-Nya yang beriman, karena dunia yang fana ini tidak dapat memuat apa yang kepada mereka hendak Dia berikan, dan karena kebaikan mereka terlalu tinggi bila harus dibalas hanya didunia yang tidak berkekalan.

Tidak adanya produktifitas amal dalam kehidupan adalah sebuah kesia-siaan. Tipu daya syaitan dan teman-teamannya akan senantiasa melenakan dan melemahkan manusia untuk berbuat amal.
“Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya ( Menyesatkan).” (QS.al-A’raf : 202)
“Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya ( Menyesatkan).” (QS.al-A’raf : 202)
Tidak ada siaran tunda dalam kehidupan, sekarang dan saat inilah bersegera menciptakan potensi-potensi amal. Sebab peluang untuk selamat dari kemungkinan azab-Nya hanya tinggal sedikit. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Bersegeralah kamu sekalian melalukan amal-amal salih karena akan terjadi kepungan fitnah yang kegelapannya seperti sepotong malam yang gelap gulita di mana seseorang menjadi mukmin di pagi hari dan menjadi kafir disore harinya, di sore hari menjadi mukmin dan menjadi kafir dipagi harinya; ia rela menukar agamanya dengan sedikit keuntungan dunia.” (HR Muslim). Wallahu a’lam.
Kartika Wanasari,29 Januari 2011
Sebuah renungan milad untuk sang diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar