By: SahabatBaik
Perhelatan pemilu nasional memang masih memakan waktu kurang
lebih satu tahun lagi. Namun panggung politik negeri ini tak pernah sepi dengan
berbagai intrik politik. Saling opini saling komentar dan lain-lain.
Seperti Metro Mini di Jakarta yang masih bertahan sampai saat
ini, dalam rute yang sama saling berkejaran merebut penumpang untuk mendapatkan
setoran.
Pilkada DKI mungkin menjadi sebuah ajang uji coba menjelang pemilu 2014. Yang menarik
adalah sebuah ikon baru keteladanan seorang tokoh yang diopinikan sedemikian besar
oleh media menjadi kata kunci kemenangan.
Padahal ada banyak pejabat publik dan tokoh yang berprilaku
hidup sederhana namun tidak tersentuh
oleh media, atau bisa jadi media itu yang tidak mau meliputnya karena media
saat ini sudah menjadi media yang partisan dan corong dari partai partai.
Sebuah hal yang tidak bisa dipungkuri dengan penguasaan media, partai yang baru muncul seolah-olah menjadi
ikon perubahan karena iklan yang berulang-ulang. Seorang konglomerat yang berambisi menjadi
presiden terus memoles citra melalui iklan ditelevisi miliknya.
Pemilihan gubernur Jawa Barat yang sebentar lagi akan digelarpun nampaknya
akan akan dibuat seperti Pilkada DKI Jakarta, Partai-partai berusaha seperti
memainkan sebuah puzzle mencocokkan satu tokoh dengan tokoh lain.
Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat saat ini yang merupakan
kader PKS telah di tetapkan oleh PKS
untuk maju kembali dalam pilgub untuk kembali memimpin Jawa Barat. Sang
Gubernur yang telah sukses memimpin Jabar dengan segudang prestasi penghargaan
baik tingkat Nasional maupun
Internasional, kurang lebih 80 penghargaan yang di perolehnya. Namun hal itu
sepi dari opini dan pemberitaan. Tetapi beliau tetap bergerak dan bekerja untuk
kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Ketika Menanggapi sebuah survey beliaupun dengan
rendah hati mengatakan “Ia silahkan semua orang mensurvei. Wartawan bisa menganalisa, kita bekerja saja
seiring akhir masa jabatan” Heryawan (Rabu,31/10 /2012) okezone.com.
Sebagai Cagub PKS , Dia akan terus melakukan sosialisasi,
namun sebagai Gubernur Jawa Barat saat ini pria yang kerap disapa Kang Aher
harus terus kerja hingga akhir masa jabatannya. “Artinya saya lebih fokus
kerja” tukasnya.
“Sabisa bisa kudu bisa Insya Allah pasti bisa” sebuah slogan
optimisme yang selalu beliau gemakan kepada masyarakat Jawa Barat bersama sama membangun Jawa barat
dengan berbagai potensi dan keunggulan. Beliaupun terjun langsung menemui
masyarakat di perkotaan dan di pedesaan.
Sebagaimana dipaparkan salah seorang asisten gubernur
berbagai kisah perjalananya ini jarang diketahui oleh publik Indonesia secara
luas. Memang diakui bahwa sosok Ahmad Heryawan saat terjun kelapangan jarang
sekali mengajak awak media massa. "Bagi Pa Gubernur biar lelah, biar
mobil amblas berulang kali, yang penting kepentingan rakyat yang utama
terlayani" demikian papar sang asisten. (Islammedia,11/08/2012).
membawa sendiri beras raskin untuk rakyatnya |
Sebuah hal yang tidak bisa kita saksikan karena media memang
tidak memberitakan, yang jelas beliau tetap menunjukkan kepedulian kepada masyarakat
dan keteladannya sebagai seorang
pemimpin.
Dalam sebuah akun twitternya @heryawan beliau menuliskan
sikapnya sebagai seorang pemimpin. “Kepemimpinan bukan sekedar ruang formal
yang memberi otoritas, tapi kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang dengan
keteladanan.”
Bukan sebuah keteladanan yang semu atau pencitraan tapi
sebuah keteladan yang dibangun dari tarbiyah yang panjang. Meminjam istilah
yang dipakai oleh AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi) atau Partai
Keadilan dan Pembangunan di Turki, jargonnya dalam menjalankan Strategi dan kebijakan Sosial AKP; Semoga
ALLAH menolong kita melayani Negara.
Kita do’akan pula “Semoga ALLAH menolong AHMAD HERYAWAN melayani
masyarakat JAWABARAT”
Wallahu a’lam bishawwab.
Kartika Wanasari, 10 Nopember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar