By: Sahabatbaik
Rasyid dan Rasyad |
Belajar bukan hanya tugas para pelajar tetapi belajar harus
menjadi keinginan setiap orang. Orang yang senang belajar maka hidup akan
senantiasa dinamis dan menemukan hal hal yang baru yang tidak kita ketahui sebelumnya.
Orang yang malas belajar hidup akan seperti air yang
tergenang. Stagnan, tidak mengalir dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Belajar adalah ciri orang yang ingin merubah hidup. Karena
belajar tidak ada batasan usia, tidak ada batasan ilmu, tidak ada batasan
selembar ijazah yang ada adalah kemauan dan tekad kuat dalam diri menjadi seorang pembelajar.
Seorang bayi adalah contoh pembelajar sejati yang tak kenal
putus asa walaupun kedua orang tua
mengkhawatirkan keselamatannya karena fisik bayi yang masih lemah. Dari awal
hanya bisa tidur kemudian berguling lalu duduk kemudian merangkak lalu berdiri
merambat sampai akhirnya bisa berdiri tanpa sandaran dan tersenyum ketika bisa
melangkahkan kaki walaupun cuma selangkah. Entah sudah berapa kali bayi tiu
terjatuh dalam belajar menapaki jalan. Begitulah seharus seorang pembelajar
sejati.
Seorang pembelajar selain mengambil hikmah dari semangat
belajar seorang bayi yang merupakan awal dari kehidupan manusia tapi juga bisa mengambil hikmah dari seorang penulis dan
pemikir muslim terkenal yang tetap semangat belajar meskipun dalam kondisi
sakaratul maut. Sebuah kondisi akhir dari kehidupan manusia.
Al-Biruni sosok yang tekun dengan dunia keilmuan dan
penulisan buku, memiliki usia yang panjang hingga 78 tahun, wafat tahun 440 H.
Seorang ulama yang rajin mendulang ilmu untuk diajarkan lagi kepada yang
lain. Kesibukan belajarnya dan mengajarnya itu terus dilakukan, walaupun di
saat-saat akhir hidupnya.
Dalam sebuah kisah, Al-Faqih Abul hasan Ali bin Isa berkata:
“Suatu saat saya menemui Abu Raihan Al Birun, saat tengah sakaratul maut.
Nafasnya tersengal-sengal dan dada sesak. Dalam keadaan seperti itu, dia masih
sempat bertanya kepada saya. Bagaimana cara perhitungan bagi nenek yang tidak
berhak mendapatkan warisan?’ Saya pun memberikan jawaban kepadanya dan dia
memahaminya. Setelah itu saya keluar sebentar, dan tiba-tiba terdengar suara tangis
dari arah rumahnya. Ternyata, dia telah meninggal dunia”. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar