Kamis, 26 Mei 2011

Kendaraan Menuju Surga

By Al Faqir ilallah sahabatbaik

Berawal dari perbincangan antar teman yang masing-masing telah membeli mobil sebagai kendaraan pribadi, Diantara mereka akulah yang belum membeli kendaraan pribadi, tidak terpikir olehku untuk membeli kendaraan pribadi karena disamping banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi juga aku lebih mengutamakan pendidikan anak anakku agar bisa menuntut ilmu setinggi tingginya yang tentunya memerlukan biaya cukup banyak. Akhirnya untuk menghindari pertanyaan teman teman aku selalu bilang bahwa aku juga sedang mencari dan ingin membeli kendaraan untuk surga.


Dimalam hari aku merenung atas perkataanku tentang kendaraan ke surga. Apa iya ada kendaraan menuju surga, bentuknya seperti apa ya. Perenungan itu aku tuliskan dalam status Facebookku, Ya Rabb, yang lain meributkan kendaraan didunia, kalau aku ingin kendaraan yang bisa mengantarkan aku ke surga Mu tanpa hisab. Salah seorang temanku memberikan komentar kendaraan surga itu kembali kepada diri kita sendiri hati dan pikiran sebagai sperpart dari tubuh kita senantiasa menyatu dan khusyu untuk menjalankan ibadah.

Kembali kedalam perenunganku. Sudah barang tentu asa setiap insan adalah tempat yang paling tinggi yaitu surga. Mereka inginkan surga sebagai terminal akhir bagi kehidupannya. Namun perlu disadari meraih surga tidaklah semudah yang kita bayangkan.   Selain kita beriman dan menjalankan amal-amal  shalih serta ibadah yang ihsan seperti yang dimaksud dari komentar temanku dan juga shalat qiamullail sebagai ibadah dipenghujung malam yang juga merupakan salah satu cara untuk meraih surga-Nya. Al Qur’an menyebutnya,
 
15. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air,
16. sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.
17. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
18. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
(Qs Adz Dzariyat: 15-18).

Semua orang ingin hidup mulia, dihargai dan bermartabat. Kemuliaan yang hakiki  bukan lantaran karena kita keturunan bangsawan, pejabat, pengusaha dan penguasa. Kemuliaan bukan diukur dari banyak harta, kemuliaan bukan dilihat dari apa merk kendaraannya,Xenia,Avanza,Soluna,Karimun Estillo,Alphard dan Ferari dll. Kemuliaan hidup yang langgeng dan abadi karena prestasi amal shalih kita. Sebagai mana halnya bilal bin rabah yang Rasulullah sebut terompahnya telah sampai di surga.

Subhannallah,  Ya Rabb bagaimana aku akan bisa seperti bilal yang terompahnya saja sudah di surga sementara aku amalan apa yang telah aku perbuat sebagai kendaraan ku menuju surga Mu. Seperti kata pepatah ibarat orang yang sering mencium asap pembakaran besi pasti tidak pernah menikmati harumnya minyak wangi. Aku teramat sibuk dengan duniaku sedikit sekali amal shalih yang telah ku perbuat sementara aku mengharap surga Mu. 

Diakhir perenungan aku bermunajat sebagaimana munajatnya Syaikh Mushthafa Masyhur dalam kitab munajat dijalan dakwah. Ya Rabbi aku bermunajat memohon kepada-Mu keridhaan-Mu dan surga, dan aku berlindung diri kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan neraka. Ya Allah aku sebagaimana engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih. Ya allah lindungilah aku dari segala keburukan dan fitnah yang nampak maupun tersembunyi, jadikanlah sebaik-baik amalanku adalah penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari pertemuanku dengan-Mu. Ya Allah anugrahkanlah kepadaku kesyahidan di jalan-Mu dan aku memohon kepada-Mu Ya Rabbi surga Firdaus yang tertinggi,Firdaus yang tertinggi. Firdaus yang tertinggi bersama para Nabi, para shiddiq, para syuhada' dan orang-orang shalih, dan mereka inilah sebaik-baiknya teman. Amin Allahumma Amin.
Wallahu a'alam. 

Kartika, 28 Mei 2011
www.sahabatbaik.blogspot.com     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar