Hari raya Idul Fitri yang sejatinya adalah hari kemenangan
setelah menahan hawa nafsu dengan berpuasa satu bulan penuh. Namun hal itu
tidak berlaku bagi pelaku kriminal.
Momen mudik di hari raya biasa selalu dijadikan sasaran oleh
para pelaku kriminal untuk menjalankan aksinya. Mereka melakukan kejahatan
dengan berbagai cara baik kepada para pemudik maupun rumah yang di tinggal
mudik.
Para penjahat ini seakan tak kehabisan akal untuk
menjalankan aksinya. Kini orang yang tidak mudikpun di jadikan sasaran. Tindakan
kriminal penipuan melalui telepon ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun
mereka dengan cara lama membuat modus baru menipu kepada orang yang tidak
mudik.
Kejadian ini dialami oleh seorang ibu sebut saja ibu W
disebuah perumahan daerah Cibitung. Sore itu telepon berdering dari salah
seorang warga setempat sebut saja Pak A yang sedang mudik kekampung halamannya.
Dia memberitahukan bahwa sang istri sakit dan harus di opname, sementara
persedian uang yang dibawa tidak mencukupi oleh karena itu dia minta di
transfer uang untuk biaya opname.
Singkat cerita, ibu W ini mempercayai begitu saja ucapan
dari sipenelpon karena merasa kenal baik dan tinggal dalam satu perumahan. Lalu
ditransferlah separuh dana yang diminta karena memang hanya sejumlah dana itu
yang ada di atm miliknya, separuh lagi akan di transfer setelah suaminya
pulang.
Pada malam harinya ketika ibu W berkumpul dengan suami dan
anak-anaknya sekaligus berbagi cerita tentang telephon tadi, Tiba-tiba datanglah si A beserta istrinya yang
bermaksud untuk silaturrahmi Idul Fitri setelah beberapa hari pulang kampung.
Mereka datang tanpa tahu kejadian tadi pagi.
Sudah barang tentu keluarga ibu W kaget dengan kedatangan
Pak A. Setelah mereka saling bercerita, maka sadarlah bahwa si ibu itu telah
tertipu dan masih sedikit beruntung karena baru separuh dana yang di
transfernya.
Jadi Waspadalah….waspadalah….Kejahatan tidak mengenal hari libur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar