Tahapan usia (sumber gambar http://duniafitnes.com) |
Kehidupan didunia bukanlah tempat keabadian dan puncak dari segala kehidupan. "Urip mampir ngombe" demikian kiasan menurut orang jawa. Hidup cuma untuk mampir untuk minum air. Kehidupan ini hakikatnya adalah sebuah perjalanan bagai seorang musafir. "Bagai pengendara yang berteduh dibawah pohon, setelah itu ia pergi lagi dan meninggalkan pohon", demikian Rasulullah menggambarkan.
Usia yang berjalan takkan pernah kembali atau bisa di undo maupun di reset sebagaimana hal program dalam komputer maupun handphone. Karena itu pergunakan usia yang kita jalani saat ini dengan sebaik-baiknya. Setiap desahan dan tarikan nafas kita adalah sebuah langkah menuju kubur. Kita tidak akan tahu kapan usia kita berakhir dan Kematian pun tidak mengenal usia.
Di Akherat kelakpun usia kita akan dituntut pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.