Jumat, 04 Januari 2013

Keprihatinan Sang Perantau



By: SahabatBaik.

Gunung Haruman dibelakang rumahku
Pada liburan akhir tahun 2012 yang cukup panjang saya berkesempatan berlibur pulang kampung ke Garut. Sebuah kesempatan yang sangat langka mengingat kepadatan kerja dan berbagai aktivis yang selalu menghantui dari hari  ke hari.

Ada rasa gembira ketika mengunjungi Kampung halaman di Kabupaten  garut. Keindahan alam Garut sangat dikagumi oleh orang orang Belanda dan Eropa tempo dulu sehingga mereka memberi julukan Swiss Van Java karena mengingatkan mereka akan negara Swiss. Sampai kini pun keindahan garut sangat menarik perhatian orang-orang luar garut yang berkunjung. Apalagi setelah makin banyaknya objek wisata di kabupaten Garut seperti tempat permandian air panas yang terdapat di dua wilayah yaitu cipanas garut dan Puncak Drajat yang selalu ramai dikunjungi orang setiap musim liburan tiba


Demikian juga dengan oleh-oleh khas garut yang telah menjadi ikon, ingat garut maka ingat dodol. Banyak juga orang yang belum tahu bahwa dodol garut pun sekarang mempunyai bentuk dan rasa baru dari rasa dodol yang konvensional menjadi lebih modern lagi yaitu chochodot (baca:cokodot), coklat yang dibalut oleh dodol. Kemudian orang juga banyak mengenal Domba Garut yang merupakan jenis domba unggulan. Garut juga merupakan sentra penyamakan kulit yang cukup terkenal dengan produk Jaket dan berbagai asesoris yang terbuat dari kulit sapi maupun domba/kambing.
Domba Garut
 

Namun kini berita tentang keindahan Garut dan aneka cerita manis tentang garut sedikit terkontaminasi oleh berita yang tidak sedap tentang prilaku orang nomer satu di Kabupaten Garut.

Sampai saat ini Bupati Garut telah dituntut mundur dari jabatannya oleh masyarakat Garut itu sendiri atas ketidakpatutan Bupati terhadap etika,adab dan norma sosial yang telah beliau coreng. Pun demikian dengan DPRD Kabupaten Garut yang merekomendasikan pemberhentian sang bupati dan telah diajukan ke MA.

Ada yang menarik ketika saya pulang kampung ke Garut. Belum ikhlasnya bupati untuk mengundurkan diri, belum keluarnya fatwa MA untuk pemberhentian bupati, namun kini banyak bertebaran foto-foto narsis yang menyatakan diri mereka sebagai calon bupati garut. Foto itu tersebar dengan berbagai slogan serta dukungan dan tentunya janji-janji manis mereka kepada rakyat apabila terpilih jadi bupati.
Menanam padi

Terlepas dari pernyataan sang Bupati  Aceng Fikri yang menyatakan  adanya politisasi tekait permintaan mundur dirinya. Adalah menjadi hak warga Garut untuk menyatakan kesiapatan mereka untuk memperbaiki Kabupaten Garut dari kebobrokan pembangunan serta perbaikan etika dan prilaku pemimpinnya dengan memilih pemimpin yang baru.

Hanya saja saran saya sebagai perantau dari Garut agar masyarakat lebih cerdas dalam memilih pemimpin jangan sampai warga garut terjeblos tiga kali pada lubang yang sama dalam memilih pemimpinnya, karena Bupati  sebelumnya lengser karena terlibat korupsi dan Bupati saat ini kemungkinan lengser karena wanita. Kalau ini terjadi bukan hanya warga yang digarut saja yang merasakan malu akibat prilaku tidak terpuji dari dua bupat itu, kamipun yang berada di perantauan sangat malu akan hal itu. Hampir disetiap pojok warung kopi,ataupun obrolan tentang Garut maupun ketika kami mengakui sebagai ASGAR (Asli Garut) maka yang terbayang dibenak orang adalah prilaku jelek Sang Bupati Aceng Fikri.

Kepada warga garut apabila ditakdirkan untuk memilih kembali bupati yang baru maka pilihlah  yang berakhlak baik dan sholeh semoga dengan dua kriteria tadi bisa mencegah sang bupati tergoda oleh 3 T (Harta,Tahta,Wanita) sebagaimana bupati sebelum-sebelumnya. Pilihlah bupati yang  bersih, peduli dan profesional. Pilihlah bupati dari partai yang tidak satupun kadernya terlibat korupsi seperti yang disampaikan peneliti korupsi politik ICW, Apung Widadi dalam jumpa pers "Outlook Korupsi Politik 2013" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Jumat (28/12). Pilih bupati dari partai yang Pantang Korupsi dan Sogokan. Pilihlah bupati yang akan membawa garut berkeadilan dan Kesejahteraan.
 Semoga Allah menolong warga Kabupaten Garut ke arah yang lebih baik.

Wallahu a’lam Bishawwab.

Cibitung, 1 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar