By: sahabatbaik
Hari itu khalifah Harun Al Rasyid menjalani kebiasaan beliau
untuk mengunjungi daerah-daerah yang menjadi kekuasaannya. Kebiasaan ini beliau
lakukan untuk memastikan bahwa setiap rakyatnya hidup dengan penuh ketentraman
dan kecukupan.
Disebuah desa yang dikunjungi, beliau menyaksikan sebuah
pemandangan yang aneh, seorang tua yang renta sedang sibuk menanam pohon
zaitun. Sesaat kemudian baginda Khalifah telah menghampiri orang-tua tersebut
seraya berkata, “Bagaimana mungkin bapak yang sudah tua menanam pohon zaitun,
padahal ia adalah pohon yang sulit untuk tumbuh dan lambat untuk berbuah?”
Orang –tua itu menjawab, “Wahai Bagianda Khalifah, orang-orang sebelum kami
telah menanam untuk kami nikmati dan kami pun
menanam agar dapat dinikmati oleh orang-orang setelah kami.
Setiap manusia
tentunya ingin mewariskan sesuatu yang berguna dan bermanfaat untuk
generasi yang akan datang kelak. Dan
kita juga ingin generasi yang akan datang menjadi generasi yang terbaik dalam
kehidupan dunia maupun akherat.
Namun apakah yang kita tanamkan kepada generasi yang akan
datang itu tergantung pada apa yang kita tanam
pada hari ini. Tentunya kita tidak ingin generasi yang akan datang
menjadi generasi yang buruk sebagaimana yang di gambarkan oleh Rasulullah SAW
dalam sebuah hadistnya :
"Akan datang suatu masa atas manusia: cita-cita mereka hanya untuk kepentingan perut, kemuliaan mereka dilihat dari perhiasan mereka, kiblat mereka adalah wanita-wanita mereka dan agama mereka adalah uang dan harta benda. Mereka itulah sejahat-jahat makhluk dan tidak ada bagian untuk mereka di sisi Allah". (HR. Dailami).
Ada empat jenis
profil generasi terburuk yang harus di hindari yang tersirat dalam hadist
tersebut.
- Kepentingan Perut.
Kehidupan akan menjadi kacau apabila masing masing individu
hanya mementingkan perut sendiri tanpa pernah memikirkan orang lain yang dalam
kesulitan. Lebih berbahaya lagi Mengejar
harta dan kekayaan tanpa memikirkan halal dan haram, Ingin meraih kekayaan dengan cara instan
sehingga wajar korupsi sudah semakin merajalela di negeri ini.
Apa yang akan
kita tanam hari ini untuk generasi akan
datang kelak. Ketika para PNS muda dan
politisi muda yang seharusnya mercusuar kebangkitan bangsa ini justru merekalah
pelaku-pelaku korupsi. Mereka tidak sabar dalam mencari harta untuk meraih
kemapaman, maka cara cara tidak terpujilah yang dilakukkan.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (QS 2:155).
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu) itu". (QS 102:1-4).
- Memuliakan perhiasan
Di zaman yang serba hedonis ini keimanan dan ketakwaan bukan
lagi menjadi ukuran dari untuk sebuah kemuliaan. Saat ini kelas menengah telah berhasil memenuhi semua
kehidupan yang layak , dengan bisnis atau karir yang mapan. Kemudian dengan
limpahan materi, kemewahan kendaraan, Liburan dan shooping ke luar negri maka
itulah menjadi sebuah kemuliaan dunia yang nampak hanya dzohirnya saja.
“ Kemuliaan dunia dengan harta, kemuliaan akherat dengan
amal shalih” Demikian Umar bin Khattab dalam sebuah atsar nya. Artinya,
seseorang menjadi mulia atau menjadi hina dalam kehidupan akherat disebabakan
oleh kuantitas dan kualitas amal shalih-nya.
Kuantitas amal shalih yang sedikit, bila didukung oleh kualitas yang
baik, akan mengangkat derajatdiri dan kebahaagian seorang hamba dalam kehidupan
kekal kelak. Kuantitas amal shalih yang banyak, apabila ditambah kwalitas yang
baik niscaya menempatkan seorang hamba
dalam kedudukan yang sama dengan para syuhada, ulama dan ‘arifin. Kuantitas
amal shalih tanpa didukung kualitas, apalagi jika debu-debu dunia mengotori
dari tujuan selain ukhrowi maka derajat yang dicapai kebahagian dan kemuliaan
yang diraih hanya berhenti sampai didunia saja.
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka didunia dengan
sempurna dan ………(Q.S : 15-16)
- Mengagungkan wanita.
Yang dimaksud mengagungkan wanita adalah menuruti syahwat atau nafsu seksualnya
terhadap wanita yang tidak halal baginya atau memenuhi ajakan wanita untuk
melakukan perzinahan.
Kemungkaran dan
kemaksiatan sepertinya tak akan berhenti di negeri ini. Negeri ini bukan hanya
menjadi tujuan ekspor dari berbagai macam komoditas buah-buahan dan sayuran
tetapi juga menjadi tujuan ekspor dari kerusakan akhlak dan moral, dari tujuan
ekspor narkoba sampai tujuan ekspor dari sampah liberalisme.
Sepertinya baru
kemarin umat islam polemik mengenai pertunjukan Lady gaga. Kini kembali sebuah
sampah liberalisme yang akan dipaksakan di negara ini dengan dalih pencegahan
HIV/AIDs. Menteri Kesehatan yang baru
saja dilantik sudah menggaungkan rencana untuk menyebarkan kondom dikalangan
remaja.. Rasanya tak perlu diperdebatkan
lagi dari kampanye yang di usung oleh mentri Kesehatan yang baru itu adalah
sebuah program titipan dari gerakan liberalisme. Alih-alih mencegah HIV/AIDS justru malah
melegalkan seks bebas dengan menggunakan kondom, Nauzubillah, Summa
Nauzubillah.
Apa yang kita
tanam hari ini untuk generasi yang akan datang kelak, sebuah pembiaran
terhadap kerusakan moral dan kerusakan
akhlak. Lantas buah apa yang akan di petik oleh generasi yang akan datang ?.
- Gila harta
Fitrah manusia adalah memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan lahirah
maupun batiniah. Kebutuhan lahiriah identik dengan kebutuhan dasar seperti
sandang,pangan dan papan. Namun kecendrungan manusia yang terus berkembang maka
memerlukan kebutuhan-kebutuhan lain yang ingin dipenuhinya. Segala kebutuhan
itu seolah-olah hanya dibisa di penuhi oleh harta sebanyak-banyaknya.
Yang sering tidak disadari adalah harta yang kita cari sebanyak banyaknya
bahwa itu adalah sebuah titipan Allah SWT. Harta adalah anugrah sekaligus amanah Allah yang harus dipertanggung
jawabkan. Sehingga manusia tidak lalai dan menghalakan segala cara untuk
mendapatkan harta.
Allah SWT mengingatkan orang-orang beriman akan harta sebagaimana
firman-Nya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat
demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi".
(QS 63:9).Khatimah
Kalaulah ciri-ciri dari generasi terburuk ada pada saat ini, maka kewajiban kitalah menanamkan pohon-pohon kebaikan sekarang. Tak ada kata terlambat untuk menanam kebaikan tak ada terlambat untuk beramal walaupun esok akan kiamat. Wallahu A’lam
Plant 3 Cikarang, 15 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar