Kamis, 14 November 2013

Kisah Sang Pahlawan



Oleh : Sahabatbaik

Suasana yang ramai  saat pembagian doorprize setelah selesai acara jalan sehat DPC PKS Cibitung  ahad pagi (10/11) mendadak  hening seketika.  

Sejurus kemudian mata memandang kepada sosok lelaki  tua  yang berjalan dengan  tongkat  disebelah kanan dan  ditemani sang istri yang mendampingi disebelah kiri.
Dengan mata yang berkaca-kaca beliau berdiri dihadapan para peserta jalan sehat yang tampak terharu melihat dirinya. Tak ada kata dan ucap dari bibirnya,hanya tampak rasa keharuan yang tertahan dalam jiwanya. Beliau berusaha mencoba mengenang masalah lalu dengan memasang peci veteran tanda  kebesarannya.  


Lelaki yang yang sudah tidak terlihat kegagahannya  karena dimakan usia itu adalah Sersan satu Sulaeman. Beliau adalah seorang veteran TNI yang pensiun pada tahun 1986.
Sudah banyak pengalaman tempur dan penugasan-penugasan dalam  membela dan mempertahankan NKRI, dari operasi PRRI, pembebasan Irian barat sampai dengan operasi seroja, perang timor. Pada  perang terakhir inilah sang Sersan satu itu mengalami musibah ketika melakukan pendaratan dalam terjun payung yang tidak mulus sehingga sampai akhir masa pensiunnya sebagai staf kesatuan Kostrad beliau menggunakan sepatu besi. 

Pak Sulaeman  yang kini berusia 74 tahun itu tidak menyangka akan mendapatkan kehormatan dari para kader PKS Cibitung yang pada  hari pahlawan  itu  memberikan rasa cintanya dan penghargaan kepada  beliau sebagai sang pahlawan.

Beliau tidak pernah bercerita tentang riwayat perjuangannya  kepada siapapun dilingkungan rumah  baik tetangga,RT maupun RW. Sehingga banyak yang terkejut ketika tahu bahwa beliau adalah seorang pejuang setelah melihat pemberian penghargaan pada acara jalan sehat itu. 

Itulah  tabiat seorang pahlawan, seperti yang di tulis oleh Presiden PKS,  Anis matta,  Seorang pahlawan sejati mereka tidak biasa membesar-besarkan nilai perbuatan dan karya mereka jika kadar kepahlawanan dalam perbuatan dan karyanya itu secara objektif memang tidak ada atau sedikit.
seorang pahlawan sejati tidak membuang energinya untuk memikirkan apakah ia akan ditempatkan dalam liang lahat Taman Pahlawan. Yang mereka pikirkan ialah bagaimana meraih posisi terhormat di sisi Allah SWT.

Kini dari rumahnya beliau menyampaikan pesan sangat terharu dan berterima kasih kepada para kader DPC PKS Cibitung  atas penghargaan yg diberikan kepadanya. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar