Sahabat Baik
My blog, my thoughts, my ideas what I like about me, it tells me, sharing may be useful to you
Senin, 20 Agustus 2018
Lebih Baik Hidup Sehat dari pada Hidup Enak
Selasa, 17 Juli 2018
Jangan Mundur Nak...
Hari senin 16 Juli 2018 adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang. Hari itu merupakan hari yang istimewa buat guru, murid dan orang tua. Terutama bagi murid baru untuk semua jenjang dari TK hingga SMA.
Teristimewa sekali adalah untuk murid baru yang memasuki jenjang sekolah SD. Karena disanalah dimulai sebuah kemandirian hidup untuk sang anak. Kenapa tidak di TK ?, karena TK hampir masih dibawah pengasuhan orang tua, bahkan guru TK kadang bertindak seperti orang tua dirumah.
Ketika memasuki SD sang anak harus lepas dari orang tua dalam segala hal. Sekolahpun membatasi untuk orang tua mengantar anak kesekolah atau kedalam kelas hanya sekian hari, paling lama tiga hari. Selanjutnya sang anak bisa berangkat sekolah sendiri dengan teman temannya kalau sekolahnya dekat atau diantar kakak, naik ojek ataupun naik mobil jemputan, intinya mereka tak bisa bermanja manja diantar orang tua.
Hari pertama masuk sekolah bagi siswa SD adalah hari yang riuh dan ramai disekolah. Ada orang tua yang rebutan kursi buat anaknya (seperti para calon anggota dewan..he..he..he…), belum lagi sang anak tiba tiba ngambek tidak mau sekolah, ada yang sang anak minta terus di temani orang tua duduk dikelas ( ini pengalaman saya kecil ketika masuk SD...he..he. he..). Ada yang ketika orang tua pulang mereka menangis dan mengejar orang tua untuk ikut pulang dan aneka laku sang anak.
Tahun ini saya mendaftarkan tiga orang anak kesekolah baru. Anak ketiga memasuki jenjang SMA. Sementara untuk anak ke empat dan lima sibungsu kembar, Rasyid dan Rasyad memasuki jenjang SD.
Untuk memyemangati sepasang anak kembar ini saya berusaha agar bisa mengantar mereka di hari pertama sekolah bersama dengan umminya. Kami memang tidak terlalu khawatir sikembar akan bertingkah aneh atau mogok dan mundur dari sekolah karena dari semenjak TK kami coba mereka untuk belajar mandiri dan menyenangi suasana belajar dan sekolah.
Kami libatkan mereka ketika membeli perlengkapan sekolah, kami libatkan mereka ketika membuat pernik pernik MOS (Masa Orientasi Sekolah) dan cerita cerita indah tentang sekolah, sehingga terucap dari dari bibir sikembar yang paling bungsu, Rasyad “Aku udeh gak sabar deh mi, pengen sekolah.”
Ucapan itu terbukti ketika hari senin awal masuk sekolah mereka begitu semangat dan tampak bahagia disekolah yang baru.
Pagi itu saya melihat video status seorang teman yang juga guru SD sedang berusaha membujuk seorang anak yang tampaknya terkena syndrom awal sekolah. Anak itu menangis nangis keluar kelas ingin mundur dan pulang sementara sang guru terus membujuknya.
Dari pinggir lapangan upacara pembukaan masa sekolah, saya dan istri melihat si kembar yang berdiri depan dengan tegap dan tenang, sekali kali mereka mencuri pandang kearah kami dengan dengan senyuman bahagia membuat kami begitu tenang untuk meninggalkannya disekolah tidak menunggu sampai usai jam sekolah.
Ayo semangatlah kamu nak
Sekolah adalah tempat perjuanganmu menimba ilmu.
Ilmu yang akan menjadi bidukmu mengarungi kehidupan dunia dan bekal di akhirat.
Jangan selangkahpun kamu mundur
Dari medan perjuanganmu,nak…
Jangan kau mundur dengan tangisan atau
mundur yang lebay dengan tulisan…
Tatap dan majukan langkahmu…
Jangan gampang menyerah dan mundur,terlebih itu menyangkut impian dan masa depan.
Dan kau adalah mujahid yang akan meneruskan langkah langkah orang tuamu.
Jadilah kau pengganti orang orang yang mundur dalam perjuangan.
SD Al Quran MH
Kampung Buwek, Jalan H Nabrih
Senin, 16 Juli 2018
By : SahabatBaik
Rabu, 09 Mei 2018
Kerinduan Pada Sang Bunda
Sejatinya, banyak rencana dan agenda kegiatan di sabtu minggu sampai selasa juga termasuk lembur kerja. Tapi apa daya kerinduan kepada sang bunda begitu membuncah apalagi dengar kondisi yang sedang tidak membaik.
Akhirnya kerinduan itu harus terobati, ibu adalah segalanya yang harus segera ditemui karena surga dibawa telapak kaki ibu.
Emak kini tidak bisa melihat dengan jelas pengelihtannya makin berkurang dimakan usia yang dikeluhkannya kekhawatiran ramadhan nanti sudah tidak bisa tadarus alquran.
Ku coba bawakan Al Quran ukuran besar 4x ukuran biasa. Tapi sudah dicoba dengan berkaca matapun tak terlihat....😭. Sehari Emak mengandalkan tadarusan dengan surat dan ayat ayat yang dihapalanya. Padahal emak adalah seorang odojer (One Day One Juz) sejati setiap bulan selalu khatam quran sepanjang usianya. Pelajaran buat kita semua Al Quran tidak cukup dibaca tapi kudu dihapal.
Kegiatannya membaca buku hadist dan lain lain kini tak bisa dilakukan lagi karena mata yang tak bisa melihat di usia yang sudah 83 tahun.
Ya Rabb sehatkanlah bunda kami, berikan khusnul khotimah untuknya. Jadikanlah segala amal baik sebagai pemberat timbangan pahala di akherat kelak. Aamin Ya Rabb.