Selasa, 02 Mei 2017

Piala Bergilir Kematian



Mendengar kata kematian orang pasti akan merasa sesuatu yang menakutkan. Karena manusia menyadari hal itu adalah akhir dari kehidupan makhluk di alam fana.

Belum lama ini, kita menyaksilan sebuah proses kematian yang begitu indah dari seorang pembaca quran, wafat saat membaca surat Al Mulk sampai ayat ke 2.

Tak lama kemudian kita menyaksikan lagi episode kematian yang cukup tragis, peristiwa dua kecelakaan lalu lintas diwaktu yang berbeda tetapi ditempat yang sama, kawasan puncak Cianjur.

Maut akan selalu mengintai manusia kapan pun dimana pun. Tanpa awalan atau dengan awalan didahului sakit. Yang pasti manusia tidak bisa menghindari al maut tersebut, dalam berbagai kondisi, usia, pangkat ataupun jabatan, Kaya maupun miskin, sehat atau sakit.

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya." (Ali Imran: 145)

Tak ada seorang pun tahu kapan dia akan mati. Ibarat piala bergilir ia akan menemui siapa saja setiap orang yang berdiam disuatu tempat ataupun orang yang suka berkelana. Pastinya setiap makhluk takkan bisa menghindarinya.

Dalam sebuah kisah seorang menteri di zaman Nabi Sulaiman yang coba menghindari kematian. Di suatu pagi, Sulaiman mengadakan majlis bersama menteri ini.

Kemudian seorang laki laki masuk memberi salam dan membisikan sesuatu ke telinga Nabi Sulaiman. Lelaki ini memandang tajam kepada sang menteri yang bernama Jalil Al-Qadri, sehingga ia ketakutan. Ketika lelaki itu sudah pergi, sang menteri bertanya kepada Sulaiman, "Wahai Nabi Allah siapa lelaki yang barusan keluar tadi ? Sungguh pandangan matanya membuat aku takut."

Nabi Sulaiman Alaihisalam menjawab, " Ia adalah malaikat maut yang menjelma manusia. Ia mendatangiku." Seketika gemetarlah sang menteri dan menangis. Lalu ia berkata kembali, " Wahai Nabi Allah, demi Allah aku mohon kepadamu agar kau perintahkan angin bertiup membawaku ke tempat yang paling jauh, ke India," Nabi Sulaiman memenuhi keinginan sang Menteri itu, dia pun terbang tertiup angin.

Keesokan harinya, malaikat maut datang kembali kehadapan Nabi Sulaiman sebagaimana kemarin. Nabi Sulaiman berkata, "Kemarin kau telah membuat sahabatku gemetar. Mengapa kau memandangnya begitu tajam."

Malaikat itu berkata, "Wahai Nabi Allah, aku mendatangimu dipagi hari. Aku terkejut mengetahui orang itu masih bersamamu disini. Padahal Allah memerintahkanku mencabut nyawanya selepas Zuhur di India."

"Lalu apa yang kau lakukan ?" Tanya Sulaiman. Aku pergi ke tempat yang Allah perintahkan kepadaku untuk mencabut nyawanya disana. Ternyata kudapati ia telah menungguku, lalu aku cabut nyawanya," jawab malaikat.

Katakanlah, 'sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan'." (Al-Jumu'ah : 8).

By : SahabatBaik
Kartika Wanasari, 1 Mei 2017. 23.34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar