Senin, 20 Februari 2017

Pak Mukarim, Laskar FPI dan Gorengan Gratis



"Ayo gratis...gratis gorengannya, silahkan ambil bang, halal...halal....," Seru seorang pemuda laskar FPI di samping gerobak pedagang gorengan sambil menyodorkan kantong kertas pada kami.

Kami yang tengah kedinginan hujan yang mengguyur tak henti pada acara Bela Islam 112, langsung menyambar gorengan yang masih panas, sementara sang laskar itu masih terus berteriak menawarkan gorengan yang kepada massa peserta bela islam 112.

Sambil menikmati gorengan kami bertanya kepada tukang gorengan itu siapa yang bayar gorengan ?, "Itu pak," kata penjual gorengan menunjuk kearah pemuda laskar FPI. Lalu kami ucapkan terimakasih kepadanya.

Pemuda laskar itu menjelaskan gorengan gratis bukan dari dirinya, tapi berkah dari acara bela Islam ini banyak yang menitipkan uang untuk membeli makan dan menggratiskannya.

Salah seorang dari kami mengeluarkan uangnya dan menitipkan kepada sang laskar untuk memperpanjang masa gratis gorengannya, kamipun ikut berteriak menawarkan gorengan kepada para kaum muslimin dan muslimat peserta aksi 112.

Pak Mukarim pedagang gorengan berusia 52 tahun berasal dari Cirebon pun bersemangat menggoreng semua makanannya.



Disela sela menggoreng kami sempat bertanya, siapa yang akan dicoblos pada pilkada besok. Ternyata pak Makarim adalah seorang pendatang dan tidak memiliki ktp DKI.

Walaupun tidak punya hak pilih namun pak mukarim bercerita dirinya dan teman disekitar kontrakannya menolak untuk membantu menyebarkan stiker dan brosur cagub no 2 walau di iming imingi uang. Hati nuraninya berbicara dia tidak suka dengan gubernur penista agama, Allah Akbar.

Hujan yang berangsur angsur reda kamipun pamit kepada pak mukarim dan sang laskar sambil mendoakan keberkahan dari usaha Pak Mukarim serta para pedagang di aksi bela islam 112, karena dibelakang kami ada penjual tahu sumedang yang dagangannya telah diborong seseorang untuk digratiskan pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar